Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir di Kabupaten Bandung terjadi pada Jumat sore (19/12) dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Sedikitnya 15 ribu rumah di tiga kecamatan terendam banjir sementara 4 ribu warga lainnya mengungsi.
Rumah yang direndam banjir berlokasi di Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot di Bandung Selatan. "Yang parah banjir di Andir dan Bojongasih, Baleendah, masih 2 meter," kata Marlan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, kepada Erna Mardiana dari detikcom, Ahad (21/12).
Marlan menjelaskan, banjir telah menggenangi kawasan tersebut sejak Rabu, namun telah surut pada Kamis. Ketinggian air mulai kembali terjadi pada Jumat setelah diguyur hujan tiada henti. "Jadi Sungai Citarum meluap lagi," ujar Marlan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berhenti pada Jumat (19/12), ketinggian air terus bertambah pada Sabtu malam (20/12). Penyebabnya, ada banjir kiriman dari wilayah di Kecamatan Majalaya, Bandung.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bandung telah menyediakan 18 titik lokasi sebagai tempat pengungsian bagi 4 ribu warga, di antaranya di Gelanggang Olahraga (GOR) Baleendah, kantor kecamatan, kantor Komando Rayon Militer (Koramil), dan sejumlah masjid.
Sementara itu di Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengklaim, ibukota telah siap menghadapi bencana banjir yang diperkirakan bakal terjadi pada Januari 2015. Bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, serta para wali kota, Pemerintah Provinsi Jakarta telah melakukan koordinasi, Jumat (19/12).
"Kami akan tetapkan (status siaga darurat) sejak awal Januari, sebelum tanggal 10 bisa," kata Djarot.
Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada 20 Januari hingga 10 Februari 2015. Masa tanggap darurat banjir di Jakarta bakal dimulai sejak 20 Januari.