Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyanggupi pembangunan enam waduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Rencana tersebut disampaikan menanggapi permintaan langsung para bupati di provinsi tersebut kepada presiden seusai menghadiri peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-56 Provinsi NTT.
"Para bupati meminta ada tambahan sekitar enam waduk. Waduk di NTT berfungsi bukan hanya untuk irigasi air namun juga listrik dan air baku," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id, Ahad (21/12).
Jokowi menjelaskan, penambahan waduk akan dimulai tahun depan sebagai upaya memudahkan warga NTT dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, penting bagi pemerintah pusat memfasilitasi pembangunan waduk tersebut. "Ini yang ke depan akan dikerjakan di Provinsi NTT terkait pengairan dan peternakan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menghadiri peringatan HUT ke-56 NTT didampingi Ibu Negara Iriana dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan keinginan pemerintah pusat mendorong kerja sama yang konkret di antara provinsi di Indonesia.
Kerja sama dimaksud yaitu terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat di setiap daerah. "Yang menjadi kelebihan di suatu daerah bisa diambil provinsi lain. Misal kelebihan ikan dan daging di NTT, bisa diambil dan dijual ke provinsi lain," kata Jokowi.
Dalam lawatannya ke NTT tersebut, Jokowi juga menyoroti sejumlah persoalan yang ada di provinsi tersebut. Terkait perdagangan manusia, Jokowi mengaku telah merintahkan Kapolda NTT untuk mengusut tuntas masalah tersebut. “Jangan sampai ada yang melindungi terkait perdagangan manusia, tidak boleh,” ujarnya.
Jokowi juga menginstruksikan agar persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang marak di NTT diselesaikan. Setelah mengunjungi NTT, Jokowi langsung bertolak menuju Atambua, Kabupaten Belu, yang merupakan daerah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.