TEROPONG 2015

Tahun Baru, Ramai Kongres Politik Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 12:19 WIB
Setiap partai yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi “kecilnya” didominasi kemungkinan besar aklamasi.
Petugas membersihkan logo DPR RI di ruang pimpinan, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (17/12). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Denyut politik Indonesia mencapai titik puncaknya sepanjang 2014 ini. Ditandai satu partai politik baru yang menjadi keluarga besar DPR RI 2014-2019, Partai NasDem, di 2014 ini pula Joko Widodo terpilih sebagai presiden bersama Jusuf Kalla sebagai wakilnya.

Menatap agenda politik 2015 mendatang, segala kemungkinan memang bisa terjadi dalam hitungan kilat. Namun, melihat pola langkah aktor politik belakangan, tahun depan sepertinya masih akan didominasi muka-muka lama pada pucuk pimpinan partai. Bahkan mungkin nyaris tidak ada tokoh baru.

Masih padatnya agenda partai politik di 2015, baik berupa kongres atau musyawarah nasional, tampaknya tidak memberikan perubahan signifikan. Setiap partai yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi “kecilnya” didominasi kemungkinan besar aklamasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partai Demokrat berencana menggelar Kongres III pada Mei 2015. Susilo Bambang Yudhoyono diprediksi tidak bakal terbendung untuk kembali menjadi ketua umum partai berlambang mercy ini hingga 2020. Bahkan, bukan tidak mungkin, kongres mendatang tanpa melewati pertarungan alias selesai dengan aklamasi, untuk kemenangan SBY.

"Ketokohan, integritas, kompetensi, dan magnetik Pak SBY itu belum ada duanya di Partai Demokrat. Jangankan level Partai Demokrat, di nasional saja SBY terkuat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan baru-baru ini.

Muka-muka lama pun masih akan bercokol di pentas politik nasional. Di Partai Amanat Nasional, kemungkinan besar Hatta Rajasa tetap menduduki kursi ketua umum hingga 2020.

Begitu pun Hanura yang 99 persen, di klaim Wiranto, akan kembali membawanya menjadi ketua umum atas dorongan kader akar rumputnya.

Pun begitu di dua partai besar yang disebut sebagai pemenang pemilu 2014, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Megawati seakan tidak terbantahkan untuk kembali menjadi orang nomor satu di partai banteng moncong putih. Prabowo, senada, sepertinya akan memimpin lagi Gerindra karena belum ada kader yang mampu menyaingi ketokohannya.

"Pak Prabowo akan menjadi ketua umum sekaligus ketua dewan pembina. Beliau masih fit, saya kira tidak akan kesulitan," kata Fadli Zon, Wakil Ketua Umum partai berlambang kepala garuda itu.

Jika sebelumnya Partai Golkar telah memilih Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sebagai ketua umum dari dua kubu yang tengah berseteru, keduanya pun muka lama di percaturan politik Tanah Air. NasDem dan PKB yang baru akan melakukan kongres atau munasnya pada 2016 dan 2017 mendatang, juga yang sangat dimungkinkan kembali memilih Muhaiman dan Surya Paloh sebagai ketua umum.

Praktis, ke depannya, masyarakat akan disuguhi kembali aktor-aktor lama meski tidak adanya regenerasi kerap dibantah kalangan partai.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER