Jakarta, CNN Indonesia -- Demokrat menganggap Susilo Bambang Yudhoyono tetap figur sentral bagi partai mereka, juga bagi republik ini. Hal itulah yang membuat mantan presiden itu kembali digadang-gadang menjadi ketua umum Demokrat periode berikutnya.
Kehadiran SBY dinilai amat penting sebagai penyeimbang politik di tanah air. Apalagi, menurut Demokrat, banyak program-program pemerintahan SBY yang kini dikembangkan oleh pemerintahan Joko Widodo. Ini dianggap menjadi tanda bahwa satu dekade kepemimpinan SBY jauh dari kata gagal.
“Rakyat mulai membandingkan kepemimpinan SBY dan Jokowi. Tidak bisa dipungkiri, mayoritas program Jokowi adalah
copy paste dari pemerintahan SBY. Yang paling tahu detail adalah SBY,” kata Sekretaris Pengembangan Strategi dan Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Farhan Effendy, Sabtu (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu menjadi salah satu alasan kenapa Demokrat sangat menginginkan kembali SBY memimpin kembali mereka. Pemilihan ketua umum Demokrat menjadi agenda puncak Kongres Demokrat yang bakal digelar Februari atau Mei 2015. (Baca:
SBY Bersedia Kembali Pimpin Demokrat)
Demokrat yakin masyarakat mulai merindukan SBY lagi. Sementara bagi Demokrat, SBY merupakan konsolidator yang dapat mempersatukan semua elemen di internal partai. Terlebih Demokrat masih membutuhkan pematangan dan pengentalan organisasi.
SBY juga dianggap mampu menaikkan elektabilitas Demokrat yang kini terpuruk, berbanding terbalik dengan masa keemasan partai itu pada 2009 yang menempati peringkat teratas perolehan suara pemilu legislatif.
“Demokrat membutuhkan figur pembangkit moral dan kepercayaan diri, dan SBY berhasil memimpin partai keluar dari masa yang sangat sulit,” ujar Frandy.
Ia yakin Demokrat bakal memenangi Pemilu 2019 apabila dipimpin oleh SBY. “Hanya SBY yang mampu mengatasi dan menandingi operasi ‘hegemoni kekuasaan’ yang selama ini menjadi bagian dari krisis politik,” kata Frandy.
Selain SBY, nama-nama lain sesungguhnya beredar di bursa calon ketua umum Demokrat, antara lain anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok, pendiri Demokrat Sys NS, Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat Marzuki Alie, dan kader Demokrat yang juga karib Anas –Gede Pasek Suardika.
Namun SBY tetap kandidat terkuat. Hal tersebut diakui oleh elite Demokrat seperti Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Syarif Hasan, Ketua Harian Demokrat Syarif Hasan, dan Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto. (Baca:
Demokrat Ingin Cepat Rebound, Jadwal Kongres Dimajukan)