Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksanaan Misa dan perayaan Natal korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Kamis (25/12) berlangsung dengan lancar. Meskipun tahun ini umat Kristiani GBKP Kabanjahe merayakan Natal dan melakukan peribadatan Misa di posko pengungsian Sinabung, suasana khidmat tetap terasa.
"Tadi pelaksanaan misa di posko pengungsian di Jalan Kotacane, Kabanjahe. Kemudian ada yang merayakan Natal di gereja darurat Desa Guru Kinayan," jelas Koordinator pengungsian GBKP Kabanjahe Rosemalia saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (25/12) siang ini.
Tercatat ada ribuan pengungsi yang merayakan Natal di daerah bencana Sinabung, Sumatera Utara. Selain merayakan natal di posko pengungsian dan Gereja darurat, beberapa warga ada yang sudah kembali ke desa asal mereka untuk merayakan Natal disana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengungsi yang merayakan Natal sekitar 1.200 orang. Beberapa warga dari Desa Kuta Raya bahkan sudah merayakan Natal di desanya. Mereka sudah pulang sejak dua minggu lalu," lanjut Rosemalia.
Rosemalia mengatakan pengamanan perayaan Natal di lokasi bencana Sinabung tahun ini sangat bagus. Bahkan, rencananya pada Ahad (28/12) nanti akan digelar perayaan Natal bersama antara pengungsi, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan Pemerintah Kabupaten Karo.
Walaupun keamanan perayaan Natal terjamin, namun para pengungsi tetap waspada jika sewaktu-waktu Gunung Sinabung kembali menunjukkan aktivitas yang berbahaya.
"Pastilah kami (pengungsi) tetap was-was dan berjaga-jaga. Koordinasi dengan BNPD tetap kami lakukan untuk mengetahui aktivitas terbaru Gunung Sinabung," ujar Rosemalia.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD), hingga saat ini terdapat 2.443 jiwa pengungsi di lokasi bencana erupsi Sinabung. Setengah dari jumlah pengungsi tersebut diketahui merayakan Natal pada tahun ini secara bersama-sama.