TOLERANSI AGAMA

Djarot: Ini Negara Pancasila, Agama Apapun Boleh Hidup

CNN Indonesia
Kamis, 25 Des 2014 13:42 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengaku Jakarta menjadi salah satu kota yang memiliki tingkat toleransi beragama yang tinggi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan) saat acara Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Rabu (17/12). Wagub Djarot Saiful Hidayat menggantikan posisi Basuki Tjahaja Purnama yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Joko Widodo terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. (Antara Foto/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengambil cuti untuk merayakan Natal di Belitung, pimpinan Jakarta diberikan sementara pada Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Djarot pun menggunakan kesempatan tersebut untuk melakukan blusukan ke beberapa gereja yang tersebar di DKI Jakarta pada Rabu malam (24/12).

Ditemui di rumah dinasnya yang terletak di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Djarot mengungkapkan toleransi beragama di Jakarta tidak ada masalah seperti di kota-kota lain. Menurutnya yang terjadi di kota-kota lain hanyalah masalah perbedaan persepsi belaka.

"Itu (masalah toleransi di kota lain) 'kan persepsi masing-masing. Sedangkan di Jakarta bagi saya tidak ada masalah. Jakarta itu bagus," kata Djarot pada Kamis siang (25/12). Dia menekankan Indonesia bukanlah negara agama jadi tidak perlu ada pengkotak-kotakan agama seperti itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang pernah menjabat sebagai Walikota Blitar itu mengatakan Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila. "Ini negara Pancasila, Jadi agama apapun itu boleh hidup di sini," lanjutnya.

"Apakah yang beragama selain Islam disuruh pindah semua? Tidak 'kan."

Djarot mencontohkan bentuk toleransi beragama yang paling kentara terlihat di Jakarta adalah posisi Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. "Kita harus bisa memetik makna dari kenapa kedua tempat megah tersebut bisa memiliki posisi yang berseberangan," ujarnya.

Dia menambahkan orang yang mendesain bentuk Masjid Istiqlal pun bukanlah orang Islam melainkan Umat Nasrani. "Itu membuktikan (toleransi agama). Jadi kenapa harus dipersoalkan dan  dikotak-kotak seperti itu," kata Djarot.

Sekali lagi dia menegaskan Indonesia bukanlah negara agama. Seluruh warga negara Indonesia sudah diambil sumpah yang bernama Sumpah Pemuda. "Di Sumpah Pemuda itu yang ditekankan adalah Indonesia, bukan agama," tegasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER