10 TAHUN TSUNAMI ACEH

Nasir Minta Pengungsi Tsunami di Barak Bakoy Diperhatikan

CNN Indonesia
Jumat, 26 Des 2014 13:40 WIB
Nasir Djamil minta pemerintah bertanggung jawab terhadap para korban tsunami yang belum mendapat tempat tinggal layak hingga saat ini, satu dekade usai tsunami.
Pemandangan Aceh dari udara saat pesawat akan mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (17/12) (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi Hukum DPR Nasir Djamil meminta pemerintah bertanggung jawab terhadap para korban tsunami yang belum mendapat tempat tinggal layak. Nasir menyoroti kondisi di Desa Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

"Mereka menjadi korban bencana tsunami 10 tahun silam. Sudah kewajiban pemerintah untuk memberikan tempat yang layak buat mereka," ujar Nasir melalui keterangan tertulis, Jumat (26/12).

Saat ini Nasir sedang berada di Aceh untuk melihat langsung kondisi di sejumlah lokasi memperingati 10 tahun bencana tsunami. Di Desa Bakoy, ada salah satu tempat penampungan yang disebut barak. Barak itu hingga kini masih ditinggali sejumlah korban tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa mereka masih berada di sini? Secara moral, Kuntoro Mangunsubroto harus bertanggung jawab karena dia mantan Kepala Badan Pelaksana BRR," kata Nasir. BRR adalah Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh yang bertanggung jawab mengurusi perbaikan di provinsi tersebut setelah diterjang tsunami, 26 Desember 2004.

Kontroversi memang kerap melingkupi keberadaan para pengungsi di barak Bakoy. Sejumlah pihak menyebut, warga yang berada di barak tersebut bukan pengungsi korban tsunami. Ada pula yang menuding penghuni barak hanya sekelompok orang yang menyewa dari pemilik tanah.

Saat masa tugas BRR Aceh-Nias berakhir pada 16 April 2009, barak tersebut tidak dibongkar. BRR langsung menyerahkan kembali tanah beserta barak kepada pemilik  tanah sehingga ada warga yang menempati barak tersebut.

Nasir menyebut, kondisi barak Bakoy sangat memprihatinkan. Para pengungsi tidak lagi menerima bantuan dari pemerintah sejak tahun 2008, aliran listrik yang dibagikan gratis setelah tsunami telah dihentikan sejak pertengahan tahun 2013, dan para pengungsi juga diminta pindah ke barak lainnya.

Koordinator pengungsi barak Bakoy, Bukhari, menyebut Camat Ingin Jaya menerbitkan surat tertanggal 14 Desember 2014 yang meminta para pengungsi yang berjumlah sekitar 64 kepala keluarga meninggalkan barang Bakoy. Mereka diminta mendiami barak 11, 12, 14, dan 15. Barak-barak tersebut memiliki total 48 kamar berukuran 20 meter per barak.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER