10 TAHUN TSUNAMI ACEH

JK: Dulu, Ribuan Jenazah Terkapar di Sini, Air Mata Tumpah

CNN Indonesia
Jumat, 26 Des 2014 15:15 WIB
JK meneteskan air mata di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Padahal 10 tahun lalu saat ia terbang ke Aceh pasca tsunami, tak setitik pun air mata menetes.
Seorang perempuan Aceh berjalan melewati ribuan mayat korban tsunami Aceh, 27 Desember 2004. (Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jusuf Kalla menitikkan air mata di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat (26/12). Sepuluh tahun lalu, 26 Desember 2004, ketika tsunami setinggi 35 meter menyapu Aceh, JK menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Saat itu JK terbang ke Aceh setelah berkoordinasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: JK Dua Kali Gebrak Meja, Tiga Kali Semprot Menteri)

Kini, pada puncak Peringatan 10 Tahun Tsunami, JK kembali ke Aceh. Ia tak bisa menahan harunya. “Dulu, ribuan jenazah terkapar di tempat ini. Waktu itu semua air mata tumpah. Semua perasaan manusia tertumpah. Bingung, sedih, ketakutan, doa,” kata JK seperti dilansir wapresri.go.id.

Saat itu, ujar JK, ia tak meneteskan air mata sedikit pun. Justru baru hari ini air matanya menitik. “Kalau saya menangis waktu itu, siapa yang membantu rakyat,” kata dia, lalu mengajak hadirin untuk mengirimkan surat Al-Fatihah kepada seluruh korban gempa dan tsunami Aceh. (Lihat: Saat Ini 10 Tahun Lalu di Aceh)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK kemudian menceritakan betapa bingungnya ia waktu itu, ketika pertama kali mendengar kabar Aceh dilanda bencana dahsyat. Dia mencoba menghubungi Pejabat Sementara Gubernur Aceh Awar Abubakar, tapi Azwar justru sedang berada di Jakarta untuk menghadiri halalbihalal masyarakat Aceh di ibu kota.

JK lantas mencoba menghubungi Pangdam, namun tak berhasil. Saat itu ia pun terus berkomunikasi dengan SBY yang sedang berada di Papua. JK ngeri mendengar angka korban tewas yang semula 60 orang, terus naik menjadi 5.000, 20 ribu, hingga akhirnya lebih dari 100 ribu.

“Itu korban terbesar. Ketakutan, penderitaan, musibah. Itu yang dirasakan masyarakat Aceh saat itu,” ujar JK.

Ia langsung meminta tokoh-tokoh Aceh yang berada di Jakarta, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil yang kelahiran Aceh Timur, untuk terbang ke bumi Serambi Mekkah menumpang pesawat pribadinya.

Dari tsunami Aceh, ujar JK, dunia mendapat pelajaran berharga. “Seberat apapun dapat diselesaikan dengan kebersamaan dan kesetiakawanan,” kata dia. Bantuan datang tak hanya dari Sabang sampai Merauke, tapi dari seluruh dunia, membuat Aceh kembali berdenyut. (Baca: Yang Bangkit dan Berhasil Menantang Gelombang)

Dalam Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh itu, JK berterima kasih kepada semua pihak yang membantu membangun Aceh sejak tsunami terjadi hingga saat ini. Ia menyebut pula nama Ketua Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Kuntoro Mangkusubroto dan seluruh staf BRR yang rela menetap di Aceh untuk membangun kembali provinsi itu.

Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan bangga karena rakyat Aceh memiliki sahabat di seluruh dunia. Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh hari ini juga dihadiri perwakilan negara-negara donor.

[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER