Jakarta, CNN Indonesia -- Hilangnya pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura yang membawa 155 penumpang, Minggu pagi (28/12), mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan langsung menggelar rapat di Bandara Juanda, Surabaya, yang menjadi lokasi lepas landas AirAsia QZ 8501, sedangkan TNI Angkatan Udara menerbangkan tim pencari.
Ada tiga pesawat yang dikerahkan TNI AU untuk mencari AirAsia nahas itu ke wilayah perairan di utara Kepulauan Bangka Belitung, yakni jet pengintai Boeing 373 Surveillance, Hercules, dan satu helikopter.
“Boeing 373 bergerak dari Makassar dan saat ini sudah tiba di lokasi pencarian. Hercules take off lima menit lagi dari Halim Perdanakusuma Jakarta, dan helikopter bergerak dari Pontianak,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sasaran pencarian, menurut Hadi, berada di 249 derajat dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dengan jarak 270 nautical mile.
TNI AU menegaskan, meski mereka melakukan pencarian di utara laut Bangka Belitung, namun belum ditemukan fisik pesawat di perairan itu. “Pesawat diduga kuat berada di situ. Semua kami kerahkan ke sana,” ujar Hadi.
Sebanyak 155 penumpang AirAsia QZ 8501 terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan satu balita. Selain itu, ada 6 kru yang bertugas di dalam pesawat, terdiri dari satu pilot, empat awak, dan satu petugas mesin.