Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan telah mengerahkan tiga kapal patroli untuk membantu mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak kemarin pagi. Kapal-kapal tersebut bergerak dari pangkalan utama DJBC di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau pada Minggu malam (29/12), pukul 19.00 WIB untuk masa pencairan 30 hari.
"Rata-rata sekali bertugas di laut untuk 15 hari, tetapi untuk pencarian ini kami perintahkan sebulan penuh mencari,"ujar Evy Suhartantyo, Kepala Kantor Wilayah Khusus DJBC Kepulauan Riau kepada CNN Indonesia, Senin (29/12).
Tiga kapal yang dikerahkan DJBC adalah kapal bernomor lambung BC7003, BC 9003, dan kapal BC10002. Untuk kapal BC7003 dan BC9002 merupakan jenis kapal berbahan dasar kombinasi baja dan kayu, sedangkan BC10002 berbahan dasar almunium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya kapal BC7003 dan BC9002 yang bisa menembus gelombang laut ekstrim karena semalam hujan deras dan juga angin darat. Sedangkan BC10002 tidak kami sarankan main di tengah karena bisa terbawa ombak, jadi semalam hanya mencari di perairan," ujar Evy.
Namun, jelas Evy, ketiga kapal tersebut telah bergerak ke tengah sejak pagi tadi untuk membantu Badan SAR Nasional (Basarnas), Polisi Air dan TNI Angkatan Laut.
Setiap satuan tugas di satu kapal beranggotakan 18 petugas patroli DJBC. Untuk memastikan mereka bertahan di laut selama sebulan, Evy mengatakan telah membekali amunisi dan logistik yang cukup.
"Logistik standar mereka berupa ransum dan uang harian, juga ada logistik kapal. BBM sudah diisi di Tanjung Balai Karimun dan Dumai. Setiap kapal juga dilengkapi skoci dan pelampung," jelasnya.