Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, para anggota dewan masih belum dapat melaksanakan rapat mengenai pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak karena DPR masih menjalani masa reses sehingga banyak wakit rakyat yang berada di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Namun Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menjamin bahwa DPR, khususnya Komisi V, telah menghubungi pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional, dan Kementerian Koordinator Kemaritiman untuk melakukan koordinasi terkait peristiwa ini.
"Banyak lewat telepon, sekadar bekoordinasi dan kalau untuk melaksanakan rapat, dan lain-lain belum bisa karena sebagian besar masih reses," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menekankan, pimpinan DPR akan terus memantau proses pencarian pesawat yang hendak berangkat ke Singapura dari Surabaya pada Ahad pagi tersebut.
"Mudah-mudahan beberapa anggota Komisi V dan sebagainya bisa langsung melihat Crisis Center supaya tahu persis," katanya.
Agus juga menyampaikan rasa simpati mendalam atas kejadian ini. "Mudah-mudahan secepatnya bisa ditemukan dan mudah-mudahan juga masih banyak yang bisa selamat," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon sebelumnya mendoakan keselamatan seluruh penumpang AirAsia lewat akun twitter @fadlizon. Fadli mengharapkan mukjizat yang mampu menyelamatkan seluruh penumpang yang hingga kini belum jelas keberadaannya.
"Semoga semua penumpang AirAsia Surabaya-Singapura mendapatkan mukjizat keselamatan," kicau Fadli.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah. Dalam akun twitter @Fahrihamzah, Fahri menyampaikan bela sungkawa atas musibah tersebut, dan berdoa untuk keselamatan penumpang AirAsia.
"Innalillahi... Semoga penumpang #AirAsia diselamatkan Allah SWT," kicau Fahri.
Pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (28/12) dengan membawa 155 penumpang.
Pesawat yang hendak bertolak ke Singapura dipiloti Kapten Irianto, dan Ko-Pilot Remi Emmanuel Plesel, sementara terdapat empat awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunusa Haidar Fauzi, Oscar Desano, dan Wismoyo Ari Prambudi dan seorang mekanik Saiful Rakhmad.
Pesawat ini dinyatakan hilang kontak dengan menara pemandu lalu lintas udara sejak pukul 06.17 WIB di lokasi antara Tanjung Pandan, Bangka Belitung dan Pontianak.