Surabaya, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur tengah melakukan pemeriksaan terhadap dua jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Tim DVI mencocokkan dengan ante mortem yang sudah ada.
“Identifikasi melibatkan 15 orang ahli DNA, patologi forensik, finger print, radiologi, odontologi forensik, hingga antropologi untuk suku,” kata Ketua Tim DVI Polda Jatim Komisaris Besar Budiyono di Bandara Juanda Surabaya, Rabu (31/12).
Budiyono mengatakan meski tidak ada target waktu untuk mengidentifikasi jenazah korban namun Tim DVI menginginkan tidak lama-lama. “Sementara target untuk identifikasi jenazah itu tiga hari,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk proses indentifikasi, kata Budiyono, perlu makan waktu agar hasil indentifikasi tepat dan sesuai kaedah DVI internasional.
Budiono menjelaskan dua jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kondisi kedua jasad tersebut cukup baik untuk diidentifikasi. “Kondisinya utuh,” ucap Budiyono.
Setelah nanti identifikasi selesai, jenazah diserahkan oleh Polda Jatim ke pihak AirAsia dulu. “Setelah itu baru AirAsia menyerahkan ke pihak keluarga,” tutur Budiyono.