Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan bahwa perahu karet di pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan pada Rabu (31/12) pagi dalam kondisi sudah rusak. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Deputi Operasi Basarnas, Tatang Zaenudin, di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Rabu (31/12) petang.
“Saat ditemukan sudah sobek-sobek (kondisinya). Dan itu ditemukan selang dua jam dari penemuan jenazah sekitar pukul 08.00 WIB," tegas Tatang kepada CNN Indonesia.
Sekoci karet merupakan sebuah alat keselamatan yang tersedia dalam setiap pesawat. Penemuan
lifecraft dalam kondisi sobek pada hari ini merupakan sebuah kemajuan besar dalam pencarian AirAsia QZ8501 yang telah memasuki hari keempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi pers petang tadi, Tatang juga menyebutkan jumlah jenazah yang dapat dievakuasi baru tujuh orang hingga Rabu (31/12) pukul 18.00 WIB. Cuaca yang sangat buruk, dan ketinggian ombak yang mencapai 4-6 meter di daerah operasi tim gabungan, menjadi halangan proses evakuasi hari keempat ini.
Dari tujuh jenazah yang sudah dievakuasi, dua di antaranya telah berada di Surabaya, Jawa Timur, untuk dilakukan proses otopsi oleh Tim
Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim. Sedangkan kelima jenazah lainnya akan segera diangkut oleh kapal KN-224 milik Basarnas ke Pelabuhan Kumai.
Kapal KN-224 akan mengambil kelima jenazah tersebut dari KRI Bung Tomo, KRI Yos Sudarso, KRI Hasanuddin, dan Kapal Malaysia. Dari Pelabuhan Kumai, kelima jenazah tersebut akan dibawa melalui perjalanan darat menuju Pangkalan Bun yang berjarak 40 kilometer dari Kumai.
Diharapkan kelima jenazah yang masih berada di atas kapal tersebut dapat diterbangkan ke Surabaya pada Kamis (1/1) pagi nanti.