Pangkalan Bun, CNN Indonesia --
Lima jenazah yang sudah ditemukan oleh KRI untuk diterbangkan ke Surabaya masih tertunda karena terkendala cuaca buruk yang membuat KRI tidak memungkinkan menurunkan jenazah untuk dikremasi di Pangkalan Bun.
Proses yang cukup panjang pun harus dilakukan setelah jenazah sampai di Pangkalan Bun. Sebelum diterbangkan ke Surabaya, jenazah terlebih dahulu dimandikan, didoakan lalu dimasukan ke peti.
"Prosesnya gini, jenazah itu akan diambil dulu untuk dievakuasi ke Pangkalan Bun, dimandikan, dibersihkan, didoakan dan masukkan ke peti kemudian dikirimkan ke Surabaya," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Crisis Centre Polda Jatim, Rabu (31/12).
Meski demikian, Soelistiyo menyatakan masih akan berusaha membawa kelima jenazah itu ke Surabaya malam ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih diusahakan, jika tidak, terpaksa diteruskan besok pagi."Hingga malam ini, menurut Soelistyo, ada tujuh jenazah yang sudah ditemukan. Selain itu, ditemukan pula satu life jacket.
Soelistyo datang ke Crisis Centre guna bertemu pihak keluarga korban. Mengenakan jaket hitam, Soelistyo menjabarkan proses evakuasi kepada keluarga korban secara detail.
 Tiga kantong berisikan jenasah korban Air Asia QZ 8501 yang telah dievakuasi tim SAR ke Eurocopter SA 365/AS365 Dauphin 2 (Dolphin) milik Basarnas di geladak KRI Bung Tomo (TOM)-357 diatas perairan Laut Jawa, Rabu (31/12). Basarnas dan tim gabungan TNI-Polri melakukan pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak 28 Desember 2014. ANTARA FOTO/Lettu Laut (P) Solihin |