EVAKUASI AIRASIA

BMKG Benarkan AirAsia Telat Ambil Laporan Cuaca

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 09:14 WIB
Pihak BMKG membenarkan informasi bahwa penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 tidak menggunakan laporan cuaca yang dikeluarkan lembaga cuaca nasional tersebut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Andi Eka Sakya, memaparkan perkiraan kondisi cuaca untuk beberapa hari ke depan dalam rangka pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (29/12). (CNN Indonesia/ Hanna Azarya Samosir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan informasi bahwa penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 tidak menggunakan laporan cuaca yang dikeluarkan lembaga cuaca nasional tersebut.

"Ya, kami benarkan pihak AirAsia terlambat mengambil laporan cuaca dari BMKG," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandara Juanda Bambang Setiajid menjelaskan saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (2/1).

Bambang mengatakan pihak AirAsia baru mengambil laporan cuaca saat pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kronologi penerbangan QZ8501 yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia tercatat pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya pada pukul 5.36 Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan jalur M635.

Pada pukul 06.16 WIB, yang terlihat dalam radar Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta hanya realisasi penerbangan QZ8501. Pesawat tersebut kemudian resmi dinyatakan hilang pada pukul 07.55 WIB.
"Kalau dilihat ke belakang, posisinya sudah terlambat mengambil laporan cuaca. Pesawat sudah hilang kontak," kata dia menegaskan.

Bambang mengatakan catatan laporan cuaca atau log book wajib diambil oleh maskapai penerbangan sebelum terbang. Namun, pada kenyataannya, banyak pilot yang terbang tanpa membawa laporan cuaca BMKG.

"Pilot seringkali mengambil laporan cuaca di luar BMKG, seperti perusahaan induk mereka di Singapura atau Malaysia, dan lain-lainnya," ujar dia.

Padahal, kata Bambang, menurut ketentuan penerbangan internasional, catatan laporan cuaca tersebut wajib hukumnya untuk diambil dan digunakan oleh maskapai penerbangan.

"Dalam kasus ini, pihak AirAsia telah menyalahi ketentuan internasional dengan tidak mengambil log book BMKG untuk penerbangan QZ8501," kata dia.

Bambang menjelaskan dalam log book berisi mengenai informasi keberangkatan, dalam perjalanan hingga sampai tujuan, termasuk di dalamnya kondisi angin, awan dan rute penerbangan alternatif.
Mengenai penyalahgunaan aturan tersebut, pihak BMKG telah mengirimkan surat kepada pihak Kementerian Perhubungan untuk kemudian melakukan tindakan lebih lanjut atas maskapai AirAsia. (utd/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER