EVAKUASI AIRASIA

Dua Jenazah Penumpang dan Satu Pramugari Teridentifikasi

Sandy Indra Pratama & Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 15:17 WIB
Masih ada jenazah yang belum teridentifikasi karena tim kekurangan data antemortem dari keluarga.
Tim dari kapal laut amerika dibantu aparat memindahkan kantong jenazah yang diangkut oleh helikopter seahawk milik kapal Sampson 102 Amerika di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Jumat, 02 Januari 2014. Empat jenazah serta satu kantong berisi serpihan dan barang lain yang belum teridentifikasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Surabaya, CNN Indonesia -- Tiga jenazah berhasil diidentifikasi oleh tim identifikasi korban bencana (DVI) Polda Jawa Timur. Tiga jenazah ini adalah dua penumpang dan satu pramugari.

Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono Polda Jawa Timur, Jumat (2/1) mengatakan, jenazah pertama teridentifikasi atas nama Grayson Herbert Linaksita. Jenazah berlabel B002 ini teridentifikasi dari data primer berupa gigi dan sidik jari data antemortem yang dimiliki tim. "Tim memutuskan dan tidak terbantahkan yang bersangkutan adalah Grayson Herbert Linaksita," kata Budiyono di Surbaya.

Jenazah kedua teridentifikasi atas nama Khairunisa Haidar Fauzi, pramugari AirAsia. Selain terdintifikasi dari data primer berupa gigi dan sidik jari, data-data medis yang dimilik petugas menegaskan bahwa jenazah berlabel B004 adalah Khairunisa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan jenazah terakhir yang teridentifikasi adalah Kevin Alexander Soetjipto. Jenazah ini bahkan bisa dikenali saat petugas identifikasi sidik jari Polri menempelkan alat pemindai. "Begitu ditempelkan di sidik jari langsung keluar nama Kevin," kata Budiyono. Ditambah lagi dengan adanya data sekunder berupa jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

Kemarin tim identifikasi juga berhasil mengenali satu jenazah penumpang atas nama Hayati Lutfiah Hamid. Dengan begitu saat ini sudah empat penumpang teridentifikasi. Budiyono mengatakan ada beberapa jenazah yang belum dikenali saat ini.

"Tim kekurangan data pendukung baik antemortem maupun posmortem," kata Budiyono. Petugas menurutnya sudah meminta data pendukung yang kurang ini kepada keluarga. Data yang diminta petugas terutama data yang menjadi cirikhas korban jatuhnya QZ8501. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER