Jakarta, CNN Indonesia -- Usai dikeluarkannya peringatan keamanan perjalanan atau travel warning yang dilansir oleh pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk bepergian ke Surabaya, penjagaan di kantor konsulat jenderal Amerika Serikat yang terletak di area Citra Raya Niaga, Surabaya, diperketat dari biasanya.
Dari pantauan CNN Indonesia, , Rabu (7/1), komplek kantor Konjen AS yang berada di komplek perumahan elite Citra Land dijaga oleh tim Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) Polda Jawa Timur. Tak hanya itu, pengakuan dari penjaga Konjen AS mengakui jika patroli pengamanan ditingkatkan intensitasnya dari biasa.
"Dari Polres pakai motor pasti lewat 10 menit sekali. Pasti itu ada pengamanan tambahan dan personil," katanya. Saat ditanya mengenai kondisi Konjen AS saat ini, pihak internal tidak bisa memberitahukannya, karena pihak yang berwenang sedang tidak berada di tempat.
Tak hanya itu, dari pihak internal Konjen AS di Surabaya telah diinformasikan kepada seluruh warga negara Amerika Serikat yang berdomisili di Surabaya dan tengah berada di luar kota untuk menunda kepulangannya ke Surabaya. "Ada himbauan mereka yang masih di Bali atau selesai berlibur untuk jangan dulu kembali ke Surabaya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak keamanan Konjen AS, Juana, mengakui pengetatan dilakukan berdasarkan perintah langsung dari dalam. Warga negara AS di Surabaya pun dihimbau untuk tidak terlalu sering bepergian keluar rumah, bahkan pegawai Konjen untuk sesedikit mungkin berada di area-area vital di Surabaya, seperti perbankan, hotel-hotel atau aset-aset yang berbau Amerika Serikat.
Sementara itu, pengamanan pun terlihat di hotel JW Marriot, Tunjungan Surabaya. Mobil patroli polisi terlihat berjaga di depan pintu masuk hotel. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak perwakilan AS di Surabaya.
Gerakan Garis KerasKepala Divisi Humas Polda Jawa Timur Awi Setiyono membenarkan pihaknya telah melakukan koordinasi untuk mengetatkan pengamanan aset-aset AS di Surabaya. Pengamanan itu dilakukan karena disinyalir adanya informasi pergerakan kelompok garis keras di Surabaya, khususnya terkait terorisme.
"Ada, tapi tidak bisa saya sebutkan. Menanggapi situasi ini kami telah perintahkan semua, Sabhara, Pamobvit meningkatkan patroli. Mulai dari perkantoran, (hotel) Marriot," jelas Awi kepada CNN Indonesia.
Tak hanya itu, pihak Polda telah mengerahkan tim intelijen untuk memantau perkembangan situasi di Surabaya termasuk menyiagakan tim penjinak bahan peledak dan razia-razia di berbagai sudut kota.
"Intel bimas melakukan pengawasan pergerakan garis keras, razia-razia. Juga jihandan jika ada dan ditemukan yang berjalan adalah jihandak," katanya mengungkapkan.
Selain Amerika Serikat, pemerintah Australia juga mengeluarkan peringatan waspada terhadap kondisi keamanan di Indonesia. Surabaya, menurut Australia, merupakan daerah yang harus diwaspadai oleh warga negaranya. Peringatan itu dikeluarkan dalam sebuah situs resmi di Australia.
(sip)