Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Sutarman mengimbau masyarakat untuk menunggu informasi resmi dari pemerintah soal penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Imbauan ini disampaikan terkait beredarnya rekaman suara yang diduga merupakan komunikasi pangatur lalu-lintas udara atau
air traffic controller (ATC) dengan pilot pesawat AirAsia QZ8501.
Penyelidikan terkait rekaman komunikasi ATC dan QZ8501, ujar Sutarman, dilakukan instansi berwenang. Menurut dia, rekaman komunikasi antara pilot dan ATC seharusnya hanya ada di kokpit pesawat dan tersimpan di kotak hitam.
"Rekaman itu adanya di
black box, dan
black box sendiri sampai sekarang belum ditemukan sehingga kita jangan percaya isu-isu yang seperti itu," kata Sutarman di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/1). Di era digital saat ini, kata dia, data rekaman seperti yang tersebar saat ini sangat mudah publikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu Sutarman mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dan menunggu hasil investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Tunggu informasi resmi dari pemerintah, khususnya KNKT, untuk penyelidikan sesuai dengan Undang-Undang Penerbangan," kata dia.
Polri mendukung penyidik KNKT dan Kementerian Perhubungan untuk bersama-sama mengungkap penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501. Polri juga akan mendalami masalah ini dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi.
Rekaman berjudul “ATC PK AXC-QZ 8501 201412272225Z” tersebar dalam situs soundcloud.com. Rekaman berupa teknis percakapan penerbangan ini berdurasi 20 menit 28 detik. Rekaman ini diunggah oleh akun bernama "digitizing” pada Sabtu (3/1).
(sur/agk)