Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo terbang ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (15/1) ini untuk menemui aparat pemerintah daerah setempat.
Selain itu, Soelistyo juga akan bertemu dua nelayan yang menjadi saksi kunci musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Kumai, Kalteng.
"Saya ke Pangkalan Bun mau ketemu Pemda dan dua nelayan yang jadi saksi juga. Selama ini belum sempat bertemu muka langsung dengan nelayan tersebut," kata Soelistyo, Kamis (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bertemu dengan aparat pemda dan nelayan, Soelistyo juga akan bertemu dengan masyarakat setempat serta mengunjungi anak buahnya yang berada di atas kapal daerah operasi.
Soelistyo mengatakan pertemuannya dengan nelayan didasarkan pada peran sentral mereka atas operasi pencarian dan evakuasi jenazah.
Penemuan awal jenazah korban QZ8501 tidak terlepas dari keterlibatan dan informasi nelayan yang berada di sekitar perairan Kumai.
Pada awal pencarian AirAsia beberapa nelayan melaporkan adanya penglihatan dan suara dentuman di wilayah perairan Kumai.
Pendi, salah satu nelayan Pangkalan Bun, misalnya mengatakan melihat pesawat terbang dengan tidak wajar di wilayah udara perairan Kumai.
Selain Pendi, ada juga Rahmat yang mengaku mendengar dentuman kencang saat pergi melaut.
Para nelayan tersebut kemudian melaporkan kepada pemda setempat mengenai apa yang mereka temukan. Temuan itu menjadi modal Basarnas untuk melakukan operasi pencarian.
"Saya akan bertemu dua nelayan, Pak Rahmat dan Pak Pendi di sana. Informasi mereka tentang dentuman memperkuat perhitungan saya. Jadi klop," ujar dia.
Pada operasi pencarian hari ke-19 ini, tim gabungan memiliki tugas untuk melakukan penyelaman dan pencarian korban di bawah laut.
Penemuan badan pesawat pada Rabu (14/1) akan ditindaklanjuti dengan upaya pencarian korban yang kemungkinan masih berada di badan pesawat tersebut.
Badan utama pesawat QZ8501 sudah ditemukan oleh tim operasi SAR Gabungan sejak Rabu. Proses evakuasi akan dilakukan dengan melakukan penyelaman terlebih dahulu.
Jika gagal, maka tim akan mengangkat badan pesawat ke atas permukaan air untuk mempermudah evakuasi korban.
(utd/sip)