KOTAK HITAM AIRASIA

KNKT Bakal Telisik Dua Jam Percakapan Terakhir Kokpit AirAsia

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 14:27 WIB
Dari 100 jam rekaman CVR hanya dua jam rekaman percakapan dalam kokpit pesawat AirAsia QZ 8501 yang akan ditelisik oleh investigator KNKT.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi menunjukkan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat AirAsia QZ8501 sebelum dibawa ke Jakarta di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Selasa (13/1). Tim SAR gabungan berhasil mengangkat CVR dan selanjutnya tim KNKT akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia memastikan akan segera mengunduh seluruh data yang diterima oleh Cockpit Voice Recorder (CVR) milik AirAsia QZ 8501. Kondisi CVR juga dipastikan masih dalam keadaan bagus. Karenanya proses download dapat dilakukan mulai hari ini, Rabu (14/1).

"Saat ini CVR sedang dipersiapkan untuk di download datanya," ujar Ketua Tim Investigasi Musibah QZ8501 KNKT, Mardjono Siswosuwarno, ketika ditemui di Kantor KNKT, Rabu (14/1).

Dia mengatakan, proses pengunduhan data yang ada di dalam CVR QZ8501 diperkirakan akan memakan waktu satu jam. Mardjono menambahkan, alat tersebut merekam 100 jam percakapan yang terjadi di dalam kokpit pesawat AirAsia QZ8501. Hanya saja yang akan diteliti oleh KNKT adalah dua jam percakapan terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, proses unduh Flight Data Recorder (FDR) QZ8501 telah selesai dilakukan sejak Selasa (13/1) malam lalu. Dia menceritakan, proses pengunduhan FDR terbilang cepat. "Proses download data FDR semalam cuma 15 menit. Sekarang sedang dalam proses konversi data dari biner ke tabuler," kata Mardjono.

Mardjono memastikan proses pembuatan transkrip atas data yang telah diundur dari blackbox akan memakan waktu yang cukup lama. Dia menyebut, waktu maksimal penyelidikan adalah satu tahun sejak proses investigasi dimulai.

Dalam Tim Investigasi KNKT sendiri terdapat 48 penyelidik yang telah disiapkan. Akan tetapi, hingga kini belum semua penyelidik dimanfaatkan tenaganya oleh lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelidikan terjadinya suatu kecelakaan itu.

"Ya, kalau sedang baca percakapan kokpit nanti apakah sudah butuh tim dokter? Kan belum. Jadi, kami gunakan kekuatan sesuai kebutuhan tim investigasi," ujar Mardjono. (meg/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER