Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo, telah menyampaikan kemungkinan akan ditutupnya operasi gabungan di masa mendatang kepada keluarga korban. Dia memilih untuk menyampaikan kemungkinan tersebut sesegera mungkin agar tidak ada kekecewaan berlebih yang dialami keluarga korban musibah AirAsia QZ850 nantinya.
"Saya sampaikan kalau suatu saat operasi gabungan ditutup, maka Basarnas masih bisa melakukan operasi harian. Harapan pun muncul lagi di diri mereka. Jika waktu penutupan operasi gabungan tiba, mereka tidak akan syok," ujar Soelistyo ketika ditemui CNN Indonesia di Kantor Pusat Basarnas, Rabu (14/1) malam lalu.
Hingga hari ke-19 operasi gabungan ini telah membawa pulang 50 jenazah korban musibah QZ8501 yang telah ditemukan di perairan Selat Karimata. Masih terdapat 112 korban yang belum ditemukan sejak penerbangan QZ8501 mengalami musibah Minggu (28/12) silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau masih banyak korban yang belum ditemukan, namun Basarnas mengaku ada beberapa keluarga korban yang telah memberikan apresiasinya kepada tim SAR gabungan di lapangan. Soelistyo mengatakan, dirinya mendapat banyak ucapan terima kasih dari pihak keluarga korban dalam kunjungannya ke Surabaya beberapa hari lalu.
"Ada satu keluarga korban yang empat keluarganya hilang dan belum ketemu hingga hari ini. Mereka langsung berdiri dan mengajak yang lain untuk memberikan
applause kepada tim SAR gabungan," ujar Soelistyo penuh bangga.
Hingga Kamis (15/1) sore ini belum ada kabar tambahan mengenai penemuan maupun evakuasi korban dari tim operasi gabungan. Namun, proses pencarian korban di
fuselage (badan utama pesawat) sudah mulai dilakukan oleh tim penyelam sejak hari ini. Jika tidak menemukan hasil, maka opsi pengangkatan
fuselage ke atas permukaan laut akan dilakukan oleh tim operasi gabungan.
(meg/obs)