Jakarta, CNN Indonesia -- Penemuan badan pesawat AirAsia QZ8501 oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) menumbuhkan kembali harapan dalam keluarga korban.
Meida Hayati Haripin, kakak kandung dari almarhum Sukiatna Haripin, mengatakan dia berharap pemerintah bisa mengevakuasi lebih banyak jenazah yang berada dalam badan pesawat.
"Sudah lega hatinya ketemu badan pesawat. Yang penting sekarang banyak jenazah dievakuasi," kata Meida saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sudah memasuki hari ke -19 pencarian korban, Meida mengaku tak putus harapan. Dia yakin tim Basarnas akan mampu menemukan dan mengevakuasi jenazah saudara kandungnya.
"Saya penuh harapan asal badan pesawat bisa diangkat dulu. Itu saja," kata dia.
Lebih jauh lagi, dia sangat mengapresiasi kinerja pemerintah dan kerja keras tim Basarnas dalam mencari korban. Dia juga berharap operasi pencarian tidak akan dihentikan dalam waktu dekat.
"Kan yang ditemukan belum ada setengahnya. Baru 50 saja. Mungkin masih ada di pesawat mengenakan sabuk keselamatan," uajar dia.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih setia menunggu di Ruang Crisis Centre Bandar Udara Internasional Surabaya. Hingga hari ke-15 pencarian, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi 34 jenazah.
Sementara itu, menurut keterangan Kepala Basarnas Marsekal Madya F. H Bambang Soelistyo hingga saat ini pihaknya telah mengevakuasi 50 jenazah.
Hari Kamis (15/1) ini pula pihak Basarnas menyatakan telah mengurangi jumlah personel tim demi efektifitas pencarian yang difokuskan pada sektor I, II, III, IV dan V.
Sementara, Rabu (14/1), Soelistyo mengatakan telah menemui keluarga korban ditemani oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Surabaya Tri Risma Harini dan Kapolda Jawa Timur Irjen Anas Yusuf.
"Saya katakan pada mereka bahwa tim tetap berupaya menemukan sebanyak-banyak korban. Namun, pencarian di air tidak semudah di darat sehingga ada kemungkinan waktunya nanti ditutup," ujar dia mengutip pernyataannya kepada keluarga korban di Ruang Crisis Centre, Surabaya.
Keluarga korban, menurut keterangan Soelistyo, saat itu memahami apa yang nantinya menjadi keputusan Basarnas.
"Dengan kondisi seperti itu, saya akan berusaha semaksimal mungkin mengembalikan korban ke keluarganya. Tapi, saya katakan kenyataan itu harus dipahami bersama-sama," ujar dia.
(utd/obs)