PDIP VS ABRAHAM SAMAD

PDIP: Hendropriyono dan Hasto Siap Bersaksi soal Samad

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 14:37 WIB
Permintaan tersebut diajukan agar kemelut hukum terkait dengan persoalan proses pencalonan dan penetapan Kapolri dapat terselesaikan.
Politikus PDI Perjuangan Hasto Kristianto berbicara kepada media soal polemik di seputar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, di Jakarta, Kamis (22/1). Hasto lantas memperagakan model Abraham Samad ketika melakukan pertemuan saat itu, Menggunakan topi hitam dan masker. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tersiarnya sebuah tulisan bertajuk 'Rumah Kaca Abraham Samad' di sebuah laman blog, membuat Plt Sekjen PDIP Hasto Kristyanto menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membuat komite etik. Hal itu diungkapkannya mengingat dalam tulisan tersebut, dituliskan bahwa ada lobi-lobi politik yang dilakukan oleh Ketua KPK Abraham Samad.

"Merekomendasikan kepada KPK untuk membuka komite etik, dan pada kesempatan ini disampaikan bahwa saya pribadi Hasto Kristyanto, Bapak Hendropriyono, dan beberapa saksi yang kami miliki yang di antaranya saat ini menduduki posisi sebagai menteri kabinet kerja Jokowi-JK, siap memberikan keterangan sebagai saksi," ujar Hasto dalam konferensi persnya di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.

Selain menyampaikan rekomendasinya tersebut, Hasto juga mengungkapkan imbauan yang ingin disampaikan partainya. Dia mengatakan, PDIP berharap semua pihak mau bersama-sama mengedepankan supremasi hukum dan mengembangkan sikap jujur.

"Kami mengimbau semua pihak untuk mengedepankan supremasi hukum, kepentingan publik, dan mengembangkan sikap jujur dan kenegarawanan." ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menambahkan, jika supremasi hukum dipegang maka berbagai kemelut hukum terkait dengan persoalan proses pencalonan dan penetapan Kapolri dapat terselesaikan. "Ya sehingga kami dapat segera menyelesaikan berbagai kemelut hukum terkait dengan persoalan yang  dihadapi akhir-akhir ini," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Hasto juga mengungkapkan memang ada pertemuan antara partai politik yang mengusung Jokowi secara intens, dan menurutnya itu dihadiri oleh Samad. “Kepada Abraham Samad, kami ingin menegaskan, jawaban bahwa cerita itu fitnah adalah tidak betul. Itu adalah kebenaran yang harus dipertanggungjawabkan di depan publik,” kata dia. 

“Abraham Samad harus mengakui pertemuan tersebut. Pertemuan itu didorong oleh anggota tim sukses (Jokowi) berinisial D,” ujar Hasto.

Menurut tulisan ‘Rumah Kaca Abraham Samad’, Samad saat itu, Februari 2014, mulai rajin menemui PDIP untuk menghitung peluang dirinya mendampingi Jokowi. Pertemuan dihadiri oleh dua orang petinggi PDIP di sebuah tempat mewah.  (meg/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER