Syafii Maarif Sebut Jokowi Tak Akan Lantik Budi Gunawan

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim 9 Syafii Maarif mengatakan Presiden Joko Widodo positif tidak akan melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri). "Pak Jokowi semalam telepon saya setelah bertemu dengan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara. Jokowi bilang pada saya selamat, ya. Tidak ketemu juga pandangannya," kata Syafii kepada CNN Indonesia, Rabu (4/2) pagi.

Syafii menceritakan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri semalam, sang ketua umum partai berkukuh meminta presiden untuk melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kepala Kepolisian. Namun, lanjut Syafii, Presiden Joko Widodo tetap mengatakan kepada Megawati kalau dia tidak akan melantik Budi Gunawan.

"Lalu saya sms hasil percakapan saya dengan Pak Jokowi ke anggota tim independen. Mereka (tim) bilang 'oh, bagus. Makin cepat makin baik. Makin lama (batalkan pelantikan) makin ruwet," kata Syafii menceritakan reaksi para anggota tim independen bentukan presiden itu.

Pilihan Redaksi Jokowi Dilema, Ulama Dorong Segera Tuntaskan Polemik Kapolri Tim 9 Akan Serahkan Detil Masalah KPK-Polri ke Jokowi Tim 9: Idealnya Budi Gunawan Mundur Keberanian Jokowi Ditunggu untuk Tuntaskan Polemik Kapolri

Melihat perbedaan pendapat antara Presiden Jokowi dengan partai yang mengusungnya selama ini, Syafii berharap agar jangan sampai terjadi perpecahan, yang bisa menciptakan disintegrasi bangsa Indonesia.  "Yang kami harapkan jangan sampai perpecahan antara Megawati dan Jokowi," kata dia.

Soal hubungan tim independen dengan partai banteng itu, Syafii mengatakan tak ada masalah. "Saya hari Senin diundang jam 15.20 WIB. Saya bertemu Bu Mega dua jam di Teuku Umar. Dia tahu rekomendasi Presiden dari saya, yang tim 9. Namun, hubungan pribadi kami baik," katanya menegaskan. 

Namun lebih lanjut Syafii menyayangkan pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani yang juga anak Megawati Soekarnoputri ihwal Jokowi yang masih merupakan petugas partai. Menurutnya, pernyataan tersebut sangat tidak enak untuk didengar. "PDI-P bersama Jokowi dan Jokowi masih sebagai petugas partai, kader PDI-P," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa lalu.

(utd/sip)