Jakarta, CNN Indonesia -- Pembeberan kesalahan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad oleh Hasto Kristiyanto di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu (4/2) masih menimbulkan polemik. Komisi III sebagai pihak pengundang Hasto mengungkapkan alat bukti yang disampaikan masih belum lengkap.
Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin mengatakan
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP tersebut baru menjelaskan sebanyak 40 persen perihal kesalahan Abaraham Samad tersebut. Diapun meminta agar Hasto menjelaskan hingga tahap 100 persen agar lebih meyakinkan.
"Alat bukti belum disebutkan lengkap, harus lebih mendalam. Kemarin itu masih 40 persen," kata Aziz ketika ditemui di kompleks MPR/DPR RI, Kamis (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azizpun menekankan Hasto masih menyimpan misteri dalam pertemuannya dengan Abraham Samad. Bahkan, perkataan Hasto dinilai masih jauh dari harapan Komisi III.
"Hasto menyampaikan hal yang jauh dari asumsi harapan dalam pleno Komisi III karena Hasto masih menyimpan misteri dalam pertemuan itu," kata Aziz.
Pada pertemuan Rabu siang (4/2) di ruang rapat Komisi III, Hasto menjelaskan detail pertemuannya dengan Abraham Samad yang terjadi hingga enam kali. Hasto juga menunjukkan beberapa foto pertemuan tersebut.
Menurut Hasto, Abraham Samad mengungkapkan niatnya untuk menjadi Cawapres mendampingi Joko Widodo dalam enam pertemuan tersebut. Hastopun mengatakan enam pertemuan tersebut terjadi atas inisiatif Samad sendiri.
Aziz mengatakan Hasto harus siap menerima segala konsekuensi yang akan dia dapatkan jika ternyata perkataannya hanya sebuah kebohongan. Selain itu, perkataan Hasto juga tampak melemahkan institusi sebesar KPK.
"Ini menyangkut institusi KPK. Jika tidak ada bukti maka Hasto bisa disebut memfitnah dan mendegradasi KPK," kata Aziz.
Lebih jauh lagi, dia menilai KPK dilindungi oleh Undang-Undang. Oleh karena itu, pernyataan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, katanya, bisa melemahkan posisi KPK.
Sebelumnya, di hadapan anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengemukakan Samad telah menjanjikan bantuan keringanan kasus yang menjerat salah satu kader partai banteng moncong putih, Emir Moeis.
Tak cuma itu, caleg gagal dari Partai NasDem Zainal Tahir tiba-tiba menggelar konferensi pers di restoran yang berlokasi di sebelah DPR. Di sana, Tahir mengungkap soal dugaan foto mesum Samad dengan seorang perempuan. Menurut Zainal, foto Samad itu asli, bukan rekayasa, dan dia sendiri yang memotretnya tahun 2007.
(utd)