Soal Mobil Nasional, DPR Kritik Jokowi Menginduk ke Malaysia

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Feb 2015 13:32 WIB
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengkritik kerja sama mobil nasional Indonesia dengan Malaysia melalui Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari.
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad (kelima kiri) melihat prototipe mobil Proton Iriz di Pusat Penyelidikan dan Pembangunan Proton, Shah Alam, Selangor, Malaysia, Jumat (6/2). (ANTARA/Udden Abdul)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Taufik Kurniawan mengkritik kerja sama mobil nasional Indonesia dengan Malaysia melalui Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari. Taufik menilai Jokowi tak selaras dengan ruh nawa cita yang mengoptimalkan potensi dalam negeri.

"Kami sepakat untuk menggunakan potensi dari anak negeri. Jangan sampai terbalik, menginduk ke Malaysia. Dukung potensi dalam negeri yang berkaitan dengan intelektual dan potensi anak bangsa," ujar Taufik ketika diwawancara usai mengisi diskusi 'Banyak Pilihan untuk Jokowi', di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/2).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut meyakini bangsa Indonesia mampu membuat mobil. "Kenapa harus Proton? Mobil Esemka masih bisa. Seharusnya tidak hanya mengimpor tapi mengutamakan mobil dalam negeri," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengkritik pilihan kiblat otomotif Jokowi yang jatuh kepada Malaysia. "Kenapa harus ke Malaysia yang sensitif? Kenapa tidak ke dalam negeri? Kemampuan dalam negeri seolah-olah tidak diperhatikan," ucapnya. Menurut Taufik, pemasangan atau perakitan mobil juga dapat dilakukan melalui kerja sama dengan sederetan industri otomotif dari Jepang alih-alih Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, situs otomotif Malaysia, Paultan memberitakan, nota kesepahaman soal pengadaan mobil nasional ditandatangani oleh CEO Proton, Datuk Abdul Harith Abdullah, dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari, AM Hendropriyono. Penandatanganan disaksikan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno.

Ikut hadir dalam penandatanganan itu, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak, Komisaris Proton, Tun Dr Mahathir Mohamad, dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Jokowi memang sedang menjalani kunjungan kenegaraan di Malaysia selama tiga hari pada saat penandatanganan berlangsung. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER