Jakarta, CNN Indonesia -- Intensitas hujan yang tinggi membuat beberapa kawasan di Jakarta kembali terendam banjir. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama salah satu sebab banyaknya genangan di ibu kota dikarenakan kurangnya jumlah pompa pengurai banjir.
"Pompa kami tidak cukup, kapasitasnya gak cukup. Jadi bukan cuma drainasenya," kata Ahok -sapaan akrab Basuki- di Balai Kota Jakarta, Senin (9/2). Ia menambahkan selain kapasitas pompa yang kurang, daya tahan alat pompa juga menjadi salah satu penyebab.
Menurut Ahok dengan intensitas hujan yang tinggi mendesak pompa bekerja lebih keras. Sehingga ada kemungkinan mesin terlalu panas dan tidak dapat bekerja maksimal.
Ahok juga menambahkan bahwa rob (banjir air laut) juga ikut berpengaruh memicu adanya banjir kali ini. Menurutnya, solusi yang tepat untuk penanganan banjir ini adalah menunggu ketinggian rob turun terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya rob mesti diberesin sama di utara ini mesti pasang pompa besar. Supaya bebannya berkurang. Sekarang posisi kita kan dibawah muka laut, jadi ga mungkin kalo hujan semua ga bisa dipompa keluar dan air rob masuk ketanggul," kata Ahok.
Sementara itu, tiga lokasi stasiun pengamatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta telah mencatat dua pos dan satu pintu air yang ketinggian airnya kini mencapai status siaga III. Dari catatan terakhir yang dikeluarkan pukul 12:00 WIB, diumumkan, tinggi muka air sungai Ciliwung di Pos Mangggarai sudah mencapai ketinggian 821 cm.
Peningkatan muka air juga dilaporkan terjadi di Pos Cipinang Hulu, yang mencapai ketinggian 176 cm. Sedangkan, status siaga III lainnya juga tercatat di kali Angke, Pintu Air Angke Hulu. Di PA Angke Hulu, ketinggian air meningkat hingga 46 cm, yaitu 174 cm, sejak terakhir tercatat di angka 128 cm. Dari 14 lokasi pengamatan, per pukul 12:00 WIB, Posko Banjir Jakarta mencatat ada delapan lokasi yang mengalami peningkatan tinggi muka air.
(sip)