Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 12 jam diguyur hujan, banjir dipastikan terus meningkat di beberapa wilayah di Jakarta. Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Barat menjadi wilayah banjir dengan tinggi air yang terus naik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memastikan saat ini kondisi Pintu Air Karet sudah masuk dalam status Siaga I.
Sekitar dua jam yang lalu, pukul 12.00 WIB, ketinggian air di pintu air Karet terukur 630 cm, yang dapat diartikan sebagai Siaga I.
"Dengan tinggi air lebih dari 600 cm maka daerah-daerah yang teredam banjir adalah beberapa wilayah di Jakarta Pusat sepert Stasiun Tanah Abang, Jati Baru, Petamburan; Jakarta Barat di Jati Pinggir, JPO antara Roxy, Latumenten; dan Jakarta Utara di Teluk Gong, Perumahan nelayan Kapuk, dan Muara Angke," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya yang diterima CNN Indonesia, Senin (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kondisi tersebut, dia menyebut, hujan deras masih akan turun hingga sore nanti. Sementara itu, muka air di beberapa sungai juga bergerak naik. Pintu air Katulampa naik menjadi 80 cm (Siaga III) pada pukul 12.00 WIB. Pintu Manggarai naik menjadi 800 cm (Siaga III) pukul 11.00 Wib dan 825 cm (Siaga III) pada pukul 12.00 Wib. Pintu air Pasar Ikan 208 cm (Siaga II) dan Pintu Air Pluit naik menjadi 30 cm.
Dengan kondisi seperti ini banjir diperkirakan berpotensi meluas. "Pasokan air dari hulu makin meningkat sementara itu wilayah hilir sudah terendam banjir," ujarnya.
Karenanya, BNPB meminta warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Gang Arus dan Pengadegan, sudah harus mewaspadai kedatangan banjir.
Untuk di pusat kota, banjir masih menggenangi air mancur di depan Gedung Indosat arah Jl. Abdul Muis setinggi 50 cm sehingga tidak bisa dilewati. Begitupun dengan Jalan Medan Merdeka Barat menuju Harmony. Banjir juga sudah mencapai ketinggian 60 cm.
BNPB meminta masyarakat untuk selalu waspada. Sutopo memastikan, banjir Jakarta bukan saja disebabkan oleh luapan sungai. Tapi buruknya drainase perkotaan dan tata ruang yang tak terkendali menyebabkan banjir makin sulit ditangani.
(meg)