Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir menggenangi Jalan Arteri Puri Kembangan, Jakarta Barat, sehingga tak bisa dilalui kendaraan. Ketinggian genangan berdasarkan pantauan CNN Indonesia di lapangan, Selasa (10/2), nyaris mencapai satu meter.
Banyak motor dan kendaraan lain memaksa mengarungi genangan. Namun sayang, motor para pengendara harus terhenti di tengah perjalanan dan dengan repot mendorong kendaraan mereka ke tempat yang lebih tinggi agar terhindar banjir.
Lantaran akses utama menuju Jakarta itu tak bisa dilalui, pihak pengelola tol membuka akses jalan bagi para pengendara motor. Pintu tol terdekat yakni pintu Rawa Buaya sontak dikerubuti para pengendara motor yang hendak pergi bekerja ke pusat ibu kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasar pantauan, penyebab banjir yang terjadi di ruas jalan Arteri Puri Kembangan tak hanya berasal dari luapan sungai. Namun kolong tol yang merupakan rawa-rawa itu juga menjadi lantaran.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai puncak pasang air laut yang akan terjadi antara Selasa-Jumat, 10-13 Januari, sebab hal itu dapat menyebabkan rob, yakni banjir akibat pasang air laut yang menggenangi daratan.
“Pasangnya air laut akan menambah parah banjir Jakarta, terlebih jika intensitas hujan tinggi,” kata Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko kepada CNN Indonesia.
Hujan pekan ini, menurut Hary, memang berdampak paling parah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Ini karena ada massa udara dingin dari Siberia yang masuk ke bagian barat Pulau Jawa. Dalam istilah meteorologi, fenomena itu disebut dengan seruak dingin atau cold surge. Seruak dingin itu, menurut peneliti meteorologi tropis BPPT Tri Handoko Seto, bertemu angin yang bertiup dari timur, berkonvergensi, dan menyebabkan terbentuknya awan-awan hujan.
Hary menyatakan konvergensi atmosfer dan lautan terbentuk di sebelah barat daya Sumatera sehingga menyebabkan pertemuan massa udara di bagian barat Jawa. “Oleh sebab itu yang terkena dampak paling parah Jabodetabek yang terletak di barat Pulau Jawa,” kata dia.
Secara terpisah, Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Kukuh Ribudiyanto menyatakan curah hujan Senin kemarin (9/2) mencapai 170 milimeter. Curah hujan di atas 100 milimeter masuk kategori lebat.
Sejumlah kawasan di mana curah hujannya kemarin mencapai 170 milimeter adalah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur bagian utara, Tangerang, dan Pasar Minggu di Jakarta Selatan.
(sip)