PMI Siapkan 10 Ribu Relawan untuk Evakuasi Warga

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 12:59 WIB
Palang Merah Indonesia melakukan antisipasi banjir dengan menyiapkan 10 ribu relawan untuk evakuasi warga dan membantu korban banjir.
Seorang pengendara motor melintasi banjir yang menggenangi terowongan senen, Jakarta Pusat, Senin, (9/2). Hujan rata yang mengguyur Jakarta lebih dari 7 jam mengakibatkan sejumlah titik banjir dan membuat aktifitas warga terganggu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan antisipasi banjir dengan menyiapkan 10 ribu relawan untuk membantu korban banjir serta evakuasi warga bila dibutuhkan. Lebih jauh lagi, fokus evakuasi korban banjir dilakukan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Humas PMI Dody Yanis mengatakan evakuasi untuk wilayah Jakarta Pusat baru dilakukan pada warga Johar baru. "Kami juga mendistribusikan 100 nasi kotak untuk Kecamatan Johar Baru," kata Dody kepada CNN Indonesia, di Kantor PMI DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).

Sementara itu, untuk wilayah Jakarta Utara, evakuasi dilakukan di wilayah Kelapa Gading sampai Yos Sudarso dengan menggunakan truk offroad, Unimox. Untuk wilayah Jakarta Selatan, yang paling minim terimbas banjir, PMI menurunkan tim evakuasi tanah longsor dan banjir di Jalan Damai Jagakarsa RT 04 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa. "Dibandingkan daerah Jakarta lainnya, Jaksel cukup aman dan banjirnya tidak lebih parah dibanding wilayah lainnya," kata Dody.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika wilayah selatan Jakarta cukup aman, lain halnya dengan wilayah timur Jakarta. Dody mengatakan Jakarta Timur dinilai sebagai wilayah yang lebih parah banjirnya dibandingkan wilayah lainnya. Menurut data dari BPBD jumlah pengungsi di wilayah Jakarta Timur mencapai 1800 jiwa. Evakuasi, katanya, telah dilakukan di Rawa Teratai RT 10 RW 05.

"Kami juga distribusi enam ribu bungkus roti untuk wilayah Kelurahan Cawing, Kampung Melayu, dan Cakung," ujar Dody.

Selain membantu evakuasi warga, PMI juga membuka dapur umum dengan memasak tiga ribu porsi nasi bungkus untuk warga di wilayah Kelurahan Cawang, Cakung, dan Kampung Melayu.

Untuk wilayah Jakarta Barat, belum ada rencana evakuasi dari PMI. "Wilayah Jakbar cukup aman. Namun kami sudah menyediakan perahu karet untuk antisipasi bila harus mengevakuasi warga," ujar Dody.

Dody menjelaskan sejauh ini permintaan bantuan dari wilayah yang terkena banjir sudah diterima pihak PMI. Misalnya, kelurahan dari wilayah Jakarta Timur yang meminta bantuan makanan. "Kami sudah menyalurkan bantuan berupa sepuluh dus mie instan dan 20 tikar. Untuk sarapan hari ini, PMI Jaktim juga sudah menyediakan enam ribu bungkus roti manis ke beberapa kelurahan," kata Dody.

Dia mengatakan sejauh ini semua permintaan dari posko banjir masih dapat terpenuhi oleh PMI dan kondisinya masih cenderung aman.

Sejauh ini, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta jumlah pengungsi di DKI Jakarta akibat banjir mencapai 5.986 jiwa, tersebar di 14 titik lokasi pengungsian. Sementara itu, jumlah warga yang terimbas dampak banjir mencapai 15.517 tersebar di 307 RW, 97 kelurahan dan 33 kecamatan. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER