Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai ide untuk merekayasa cuaca demi mengurangi dampak banjir masih belum diperlukan. Hal ini disebabkan banjir yang melanda beberapa wilayah di Jakarta, kemarin, Senin(9/2), tergolong wajar.
"Itu baru bisa kalau saya keluarkan status siaga darurat," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Selasa (10/2).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ahok itu menuturkan untuk saat ini dirinya masih belum mau menetapkan status siaga darurat di Jakarta. Situasi dan kondisi Jakarta dianggapnya masih kondusif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau siaga darurat dalam situasi gini keluar, duit sekian triliun jadi masalah. Siapa nanti yang tanggung jawab. Tahun lalu waktu Pak Jokowi juga enggak siaga darurat," katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Agus Priyono. Dia menyampaikan, jika tidak ada kejadian luar biasa maka status siaga darurat belum perlu ditetapkan.
"Gubernur tidak akan mudah menyatakan siaga darurat kalau tidak ada tanggul yang jebol seperti beberapa waktu lalu dan kejadian luar biasa," kata Agus.
Agus mencontohkan kejadian jebolnya tanggul Latuharhari pada tahun 2013 yang menyebabkan Jakarta lumpuh total. Jika situasinya seperti itu maka memungkinkan untuk ditetapkan status siaga darurat.
"Awal 2014 juga tidak siaga darurat padahal semua pintu air sudah siaga satu," tutur Agus.
(meg)