Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Pro-Jokowi Budi Arie Setiadi menyatakan lembaganya tidak didesain untuk menjadi partai politik. Namun Budi tidak menutup kemungkinan jika Projo dijadikan kendaraan politik baru Presiden Joko Widodo.
"Itu tergantung rakyat. Kalau pun akan menjadi parpol baru, kami ingin lahir dari kandungan rakyat," ujar Budi saat dijumpai pada acara konsolidasi kelompok relawan Jokowi di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (13/2).
Budi mengatakan, organisasinya akan menyesuaikan dinamika perpolitikan nasional. Tuntutan masyarakat atas kelahiran partai baru sebenarnya merupakan kritik bagi partai yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Budi menegaskan hingga saat ini Projo akan tetap mengawal pemerintahan dalam bentuk organisasi masyarakat.
Projo kini telah berstatus sebagai badan hukum. Lembaga itu terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia setelah pada 23 Agustus 2014 Jokowi meminta kelompok relawan yang mendukungnya pada pemilihan presiden 2014 itu untuk tidak membubarkan diri.
"Kata Jokowi relawan tidak boleh bubar. Akhirnya kami berubah menjadi ormas," ujarnya.
Dia menyatakan, Projo telah memiliki cabang di setiap provinsi. Belakangan, Projo disinyalir akan berubah wujud menjadi partai. Isu ini beredar setelah hubungan antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri merenggang.
(rdk)