Jakarta, CNN Indonesia -- Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai, Presiden Jokowi saat ini ibarat memiliki bebeapa buah buah simalakama. Bukan hanya perkara status Komisaris Jenderal Budi Gunawan di mana Presiden harus menghadapi sisi hukum dan politik. Namun hubungan antara Presiden bersama para menterinya, terutama menteri yang berasal dari partai politik.
Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Hukum dan Ahli Tata Negara Refly Harun usai mengisi acara diskusi "Simalakama Jokowi" di kawasan Cikini, Jakarta, akhir pekan lalu.
"Saya kira fenomena sekarang tidak lagi hanya antara Presiden dan DPR saja, tapi juga dengan kabinet yang juga bisa menjadi simalakama," kata Refly.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, buah simalakama itu terjadi apabila ada arus yang berbeda antara Presiden Jokowi dan para menteri dalam Kabinet Kerja. Kadang para menteri ini, kata Refly, punya sikap berbeda dengan Presiden Jokowi. Penyebabnya adalah mereka masih loyal pada partai politik tempat mereka bernaung. Hal ini tidak sesuai dengan sistem presidensial yang dianut oleh Indonesia.
"Dengan sistem presidensial, seorang menteri harus loyal seratus persen terhadap presiden," ujarnya. Dengan dualitas dalam diri menteri ini menyebabkan Presiden seakan memiliki buah simalakama.
Oleh sebab itu, demi mencegah terjadinya buah simalakama tersebut, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara ini pun menyarankan agar menteri yang memiliki dualisme tersebut dapat segera mengundurkan diri.
"Kalau tidak loyal seratus persen terhadap presiden, sebaiknya mereka mengundurkan diri, karena mereka pejabat publik yang disumpah," kata Refly tegas.
(sur/obs)