Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kalbe Farma Tbk, produsen obat Buvanest Spinal dan injeksi Asam Tranexamat Generik, menargetkan penarikan kedua obat itu bakal rampung hari ini, Selasa (17/2), atau Rabu esok (18/2). Penarikan dilakukan karena diduga ada kesalahan penyuntikan obat yang menyebabkan dua pasien Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci meninggal dunia.
Head of Corporate Communications PT Kalbe Farma, Herda JT Pradsmadji, mengatakan penarikan dilakukan secara sukarela oleh perusahaannya setelah mendengar kasus di RS Siloam Karawaci.
"Jumlah yang ditarik tidak tahu. Tetapi penarikan masih berlangsung. Kemungkinan bisa selesai hari ini atau besok," kata Herda ketika dihubungi CNN Indonesia, Rabu (17/2).
Menurut Herda, penarikan memang terkait dengan dua pasien yang meninggal di RS Siloam Karawaci pada 12 Februari lalu. Setelah dipastikan obat tersebut diproduksi Kalbe Farma, perusahaan langsung menarik peredaran obat-obat tersebut dan menghentikan penggunaannya di semua rumah sakit dan dokter spesialis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum mau menyimpulkan apa-apa dulu karena semua masih dalam proses pemeriksaan," ujar Herda.
 Surat Penarikan Buvanest Spinal 0,5% (CNN Indonesia/Istimewa) |
Proses pemeriksaan tersebut, lanjut Herda, dilakukan untuk memastikan apakah ada sesuatu yang tidak sesuai dari produk yang dibuat Kalbe Farma. Herda menyatakan, Kalbe Farma akan mengedepankan perlindungan konsumen dalam penggunaan obat.
"Kami kerja sama dengna BPOM karena produk Buvanest spesifik hanya digunakan oleh dokter spesialis, tidak dijual di counter obat. Kami ingin memastikan pengendalian mutu," kata Herda.
RS Siloam Karawaci mengakui ada dua pasien meninggal lantaran menggunakan obat yang diduga tertukar. Obat tersebut yaitu obat anestesi Buvanest Spinal dan produk injeksi Asam Tranexamat Generik.
Kepala Hubungan Masyarakat RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto mengatakan, pasien meninggal setelah dilakukan tindakan oleh dokter.
"Setelah dilakukan tindakan, pasien mengalami kejang dan gatal-gatal, lalu masuk ICU, dan setelah berapa lama kemudian meninggal," kata Heppi ketika dihubungi CNN Indonesia.
Gatal dan kejang-kejang terhadap pasien diketahui terjadi setelah disuntikan Bunavest Spinal 0,5 persen heavy. Obat Bunavest tersebut diduga berisi obat lain yaitu Asam Tranexamat.
(rdk/sip)