Jakarta, CNN Indonesia -- Ketidakpastian Presiden Joko Widodo dalam menyikapi polemik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Republik Indonesia membuat para koruptor dan penjahat menari-nari. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris fraksi Partai Demokrat Didik Mukriyanto.
"Kalau dalam konteks Polri dan KPK terus berpolemik dan tidak ada kepastian, maka yang akan menari adalah penjahat dan koruptor," tutur Didik di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/2).
Oleh sebab itu, ia mendorong Presiden Jokowi untuk tidak membiarkan masalah ini semakin berlaru-larut. Ia pun melihat Jokowi seperti terus mengulur waktu untuk menyelesaikan polemik ini. Hal tersebut bertolak belakang dengan konsep nawa cita yang selalu disuarakan oleh Jokowi pada masa kampanye.
Lebih lanjut, ia mengatakan apabila dalam waktu dekat Presiden Jokowi tidak dapat menggunakan kewenangannya untuk mengatasi masalah ini, maka nawa cita akan berubah menjadi dukacita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau masalah ini terus berlaru, konsep nawacita akan berubah menjadi dukacita," tegasnya.
Selain itu, ia menilai polemik ini menjadi ujian bagi Presiden Jokowi sebagai seorang pemimpin. Oleh sebab itu, ia mengaku masih menunggu keputusan seperti apa yang nantinya akan dikeluarkan oleh Jokowi.
"Saat ini sosok kenegarawanan Jokowi diuji. Dalam kondisi kritis seperti ini, seorang pemimpin harus dapat berpikir secara cepat dan tepat," ucapnya.
(sip)