Wantim Golkar Ingin Intervensi, Muladi: Tak Bisa Diterima

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 25 Feb 2015 11:05 WIB
Dewan Pertimbangan Partai Golkar mengajukan intervensi dalam persidangan Mahkamah Partai. Mahkamah tak bisa menerima.
Ketua Mahkamah Partai Golkar (MPG) Muladi memimpin jalannya Sidang Mahkamah Partai Golkar, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 11 Februari 2015. Sidang tersebut guna menyelesaikan konflik antara kepengurusan kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pertimbangan Partai Golkar mengajukan intervensi dalam persidangan Mahkamah Partai. Intervensi tersebut dibacakan oleh Ibrahim setelah diizinkan oleh Muladi selaku pimpinan sidang.

"Menurut kami perselisihan ini harus segera diselesaikan secara kekeluargaan yang merupakan tradisi dan terpelihara dalam Partai Golkar dan diselesaikan secara cepat," kata Ibrahim di dalam persidangan, Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (25/2).

Intervensi tersebut disampaikan, jelas Ibrahim, karena dewan pertimbangan partai memiliki tugas untuk memberikan saran pada isu-isu strategis baik secara internal atau eksternal partai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, ada beberapa rekomendasi yang diberikan oleh dewan pertimbangan melalui intervensi tersebut. Salah satunya adalah menyelenggarakan munas gabungan.

"Kami menyatakan secara komplit kepengurusan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie dapat mengancam keberadaan Partai Golkar. dan kami merekomendasikan untuk segera menetapkan pelaksanaan Munas yang demokratis dan waktu secepatnya dengan membentuk satu kepanitiaan yang mumpuni dan netral," jelas Ibrahim.

Lebih lanjut, ia pun mengatakan harapan dewan pertimbangan untuk dapat mengabulkan seluruh permohonan yang disampaikan melalui intervensi. Namun, Muladi mengatakan intervensi tersebut tidak bisa diterima.

"Surat telah kami terima. Tapi dengan sangat terhormat, intervensi secara prosedural sangat tak bisa kami terima," tegas Muladi. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER