Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan orang dari Angkatan Muda Muhammadiyah mendatangi Kedutaan Besar Australia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/2). Mereka menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk terhadap penyataan Perdana Menteri Australia Tony Abott yang mengungkit-ungkit bantuan negaranya kepada Indonesia saat musibah tsunami Aceh.
Aksi itu juga dimaksudkan untuk mendukung pemerintah agar mengambil sikap tegas terhadap Australia dalam engeksekusi mati dua terpidana mati narkoba demi membela harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Menurut Koordinator Aksi, Supriadi Katong, pernyataan Abbott yang meminta pemerintah Indonesia agar membalas budi bantuan musibah Tsunami Aceh dinilai sebagai pernyataan yang tidak memiliki rasa kemanusiaan.
"Abbott telah merusak makna 'empati'dan 'simpati'. Dia seolah menyamakan musibah Tsunami Aceh dengan kejahatan narkoba yang dilakukan dua warga negaranya," ujar Katong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi tersebut, Pemuda Muhammadiyah bertreatikal dengan mengusung seorang peserta aksi yang mengenakan topeng berwajah Abbott. Mereka menggiring 'Abbott' dengan 'terali besi' buatan dari bambu. Perdana Menteri negeri kangguru itu dibuat seolah-olah berada di balik kerangkeng.
Dalam aksi tersebut, massa menuntu Presiden Joko Widodo segera melakukan hukuman mati terhadap duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Jokowi pun didesak untuk segera menarik Duta Besar RI yang ada di Australia.
"Tapi di atas semua itu, kami mendesak agar Tony Abbott meminta maaf secara langsung kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas pernyataannya yang telah melukai sanubari," ujar Katong.
(sip)