Hak Angket Bergulir, Ahok: Saya Suka yang Beginian!

Donatus Fernanda Putra & Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 17:48 WIB
Tidak merasa terganggu dengan hak angket yang diajukan DPRD DKI, Ahok malah merasa bersemangat mengungkap dana siluman di APBD 2015 DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/2) sesaat sebelum melaporkan dugaan dana siluman ke Komisi Pemberantasan Korupsi. (CNN Indonesia/Donatus Fernanda Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa tak terganggu bekerja akibat keputusan DPRD DKI menggunakan hak angket.

"Kamu (wartawan) lihat muka saya, keganggu enggak? Saya suka yang beginian," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/2).

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengatakan dirinya siap dengan segala kemungkinan terburuk yang bakal menimpa dirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling kalau dia (DPRD) ketemu saya salah, saya dipecat jadi gubernur. Emang di Jakarta itu enggak perlu latihan otak, cuma perlu latihan otot. Otot jantung apa otot nyali," ucapnya santai.

Ahok yang mengenakan baju koko berwarna putih telah sampau di kantor KPK di Kuningan, Jakarta Selatan. Ahok merealisasikan ucapannya untuk melaporkan dugaan dana siluman di APBD DKI kepada lembaga antirasuah itu.

Tepat pukul 17.00 WIB, mobil Range Rover berwarna hitam dengan nomor polisi B 1966 RFR yang membawa Ahok tiba di gedung lembaga antirasuah. Mantan politikus Gerindra tersebut datang bersama pejabat Pemda DKI lainnya.

"Ini melaporkan APBD, kami menemukan ada yang menyimpang dari KUA-PPS (Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara)," ujar Ahok di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2).

Ahok hadir bersama sejumlah barang bukti yang ia bawa. Salah satu bukti tersebu tberupa lembaran kertas rincian APBD. "Ini bukti sangat jelas, dan saya kira biar KPK saja yang melakukan penyidikan terhadap semua bukti-bukti ini," katanya.

Sebelumnya, Ahok geram dengan oknum anggota DPRD yang mencoba mengutak-atik APBD 2014 dengan mengajukan tambahan anggaran. Besaran anggaran tambahan yang menurutnya tak masuk akal itu mencapai angka Rp 12,1 triliun.

Menurut Ahok, modus penambahan dana ini sengaja dititipkan oleh oknum angota dewan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Oknum DPRD memaksa SKPD untuk memasukkan tambahan dana tersebut karena menganggap pihak SKPD takut dan tidak akan berani menolaknya.

Rincian dana siluman tersebut antara lain: pelatihan guru ke luar negeri senilai Rp 15 miliar, alat perga pendidikan anak usia dini sebesar Rp 15 miliar, perangkat sains teknologi rekayasa untuk enam SMK sejumlah Rp 18 miliar, suplai daya bebas gangguan (UPS) untuk dua SMPN mencapai Rp 12 miliar, dan dana laboratorium multifungsi untuk 12 SMAN sebanyak Rp 8,8 triliun. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER