Dukungan ke Ahok Mengalir, FPI: Pendukung Ahok Orang Bayaran

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2015 08:47 WIB
“Mereka itu massa bayaran semua, Ahok mana punya orang di sini (Jakarta), dia kan orang dari Bangka Belitung,” kata Ketua Umum FPI Muchsin Alatas.
Massa dari Front Pembela Islam (FPI) saat berunjuk rasa di depan Kantor DPRD DKI Jakarta, Senin, 10 November 2014. Dalam aksinya itu FPI dan beberapa ormas lainnya menolak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Front Pembela Islam (FPI) menganggap maraknya aksi dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari masyarakat ibu kota bukan tindakan yang murni.

Aksi dukungan ke Ahok dari masyarakat ibu kota terus mengalir menyusul bergulirnya hak angket DPRD terhadap Ahok terkait APBD 2015. Warga Jakarta mendukung penuh Ahok untuk membongkar dana “siluman” Rp 12,1 triliun yang ditengarai dimainkan oleh DPRD dalam APBD. Namun Ketua Umum FPI Muchsin Alatas mengatakan aksi dukungan terhadap Ahok tersebut dilakukan melalui bayaran.

“Mereka itu kan massa bayaran semua, Ahok mana punya orang di sini (Jakarta), dia kan orang dari Bangka Belitung,” kata Muchsin menuding saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan FPI, Muchsin mengklaim massanya yang selama ini menentang Ahok bukan orang bayaran. “Kalau kita murni, mereka enggak murni, ada yang mendanai,” ujar Muchsin.

Namun Muchsin menolak menyebutkan saat ditanya siapa pihak yang disebutnya membayari massa pendukung Ahok itu. “Ya adalah kita punya orang-orang intelijen juga,” kata Muchsin berkilah.

Muchsin lantas menyatakan FPI bersama dengan gabungan elemen masyarakat lainnya yang merupakan warga Jakarta dalam waktu dekat ini juga akan kembali turun ke jalan untuk menentang Ahok. “FPI dan yang lainnya akan aksi lagi menggalang kekuatan warga Jakarta,” ucap dia.

Terkait dukungan massa pro Ahok agar dana siluman Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 senilai Rp 12,1 triliun dibongkar, menurut Muchsin, dana tersebut yang menggunakan bukan orang DPRD namun Ahok beserta orang-orangnya di pemerintahan DKI.

“Dana siluman itu kan yang mengajukan dan melaksanakan Ahok sebagai Gubernur bersama aparaturnya,” ujar Muchsin.

Jadi, kata Munchsin, dana tersebut saat ini tidak bisa dipersoalkan ke pihak DPRD.

Aksi dukungan terhadap Ahok terus berlanjut. Hari ini sejumlah elemen masyarakat akan menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta dan DPRD menyusul bergulirnya hak angket terhadap Ahok terkait APBD 2015. Massa yang mendukung Ahok ini diperkirakan mencapaia ribuan orang.

Aksi dukungan kepada Ahok pada Minggu kemarin juga terjadi. Kumpulan warga Jakarta yang menamakan dirinya sebagai 'Teman Ahok' menggalang dukungan untuk Ahok melalui petisi kepada masyarakat Jakarta.

Tak hanya aksi di jalanan, dukungan yang didapat Ahok juga datang di dunia maya. Lewat www.change.org, dukungan terhadap Ahok telah mencapai 35 ribu orang hingga Ahad pagi kemarin. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER