BIN Minta Pengamanan KJRI Sydney Diperketat

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 11:06 WIB
Kepala BIN mengatakan, permintaan pengamanan dilakukan menyusul insiden lemparan balon berisi cairan merah seperti darah di depan gedung tersebut, Senin (2/3).
Penjagaan oleh gabungan anggota Polri dan TNI dalam proses pemindahan terpidana mati Bali Nine ke Nusakambangan, 4 Maret 2015. (Reuters/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Intelijen Negara (BIN) telah meminta kepolisian Australia dan BIN Australia untuk memperketat pengamanan di Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney. Kepala BIN Marciano Norman mengatakan, permintaan dilakukan menyusul insiden lemparan balon berisi cairan merah seperti darah di depan gedung tersebut, Senin (2/3).

"Itu memang terjadi pada tanggal 2. Kami sudah berkoordinasi meminta perkuatan pengamanan pada mereka," ujar Marciano di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3).

Marciano menyebut, kepolisian dan intelijen negara tersebut bertanggungjawab untuk mengamankan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan KJRI jika terjadi insiden apapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu dilempar orang tidak dikenal, pasti ungkapan ketidakpuasan pada eksekusi," kata dia.

Marciano mengungkapkan, pelaku pelemparan belum diketahui hingga saat ini. Maka itu, Marciano meminta pengamanan ekstra KBRI dan KJRI kepada pihak kepolisian negara-negara yang warganya akan dieksekusi di Indonesia.

"Saya rasa kami meminta atensi dari kepolisian setempat untuk menjaga," ujar dia.

Jelang eksekusi duo Bali Nine, halaman depan Gedung KJRI Sydney, Australia, dilempari sejumlah balon berisi cairan pada Senin (2/3) sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Menanggapi insiden ini, KJRI mengimbau warga negara Indonesia di sekitar Sydney untuk selalu waspada.

"Pagi ini 3 Maret jam 6 waktu Sydney ditemukan sejumlah balon berisi cairan dilemparkan seseorang ke halaman depan KJRI. Salah satunya pecah dan mencecerkan cairan merah," demikian bunyi pernyataan resmi KJRI Sydney.

Sesaat setelah kejadian, kepolisian setempat langsung meluncur menuju lokasi dan memasang garis batas polisi di gerbang KJRI Sydney.mMenyusul kejadian ini, KJRI Sydney mengimbau WNI untuk waspada.

"KJRI Sydney telah sampaikan kembali imbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia di wilayah kerja New South Wales, Brisbane, dan South Australia agar selalu waspada dan berhati-hati," demikian kutipan pernyataan KJRI Sydney.

Pasca insiden ini, Konsulat Jenderal Sydney, Yayan G Mulyana, menginstruksikan KJRI untuk waspada seraya melaksanakan tugas seperti biasa, termasuk pelayanan visa, kekonsuleran, dan kemasyarakatan.

Insiden ini terjadi saat hubungan diplomatis kedua negara tegang pasca penolakan grasi dua warga negara Australia terpidana mati kasus narkoba di Indonesia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, oleh Presiden Joko Widodo.

Chan dan Sukumaran adalah anggota kelompok yang disebut sebagai Bali Nine. Mereka dibekuk di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, pada 17 April 2005 karena berupaya menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram dari Indonesia ke Australia. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER