Stempel Panglima TNI AL Dipakai untuk Penyelundupan Narkotik

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2015 16:00 WIB
Tidak hanya untuk meloloskan narkotik masuk ke Indonesia, stempel itu juga diduga digunakan untuk menyelundupkan BBM.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menunjukkan puluhan senjata api dan narkotik jenis sabu yang berhasil diamankan dari sindikat internasional yang melibatkan seorang purnawirawan TNI AL, di Gedung Ditnarkoba Bareskrim Mabes Polri, Cawang, Jakarta, Jumat (6/3). (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia menemukan adanya penggunaan cap palsu yang memuat tanda tangan Panglima TNI Angkatan Laut, yang digunakan sebagai salah satu cara mempermudah sindikat narkotik internasional masuk ke Indonesia. 

Cap palsu tersebut diamankan petugas saat Purnawirawan Pletu Bahtiar, yang kini menjadi tersangka, ditangkap di kawasan Kemayoran pada Rabu (4/3) lalu. 

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengatakan adanya kemungkinan cap atau stempel palsu itu digunakan untuk tindak kriminal lainnya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami masih mendalami dan menelusuri dugaan pemakaian cap palsu tersebut oleh tersangka. Ada kemungkinan stempel tersebut digunakan juga untuk penyelundupan BBM atau tindakan lainnya," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba, Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putra, di Kantor Ditnarkoba Bareskrim Mabes Polri, Cawang, Jakarta, Jumat (6/3).

Dalam operasinya Rabu (4/3) lalu, Ditnarkoba Bareskrim Polri berhasil mengamankan tiga gram sabu dan 22 senjata api dari Bahtiar, yang diketahui sebagai anggota sindikat internasional narkoba di Indonesia.

Setelah ditelusuri lebih jauh, pihak kepolisian kemudian berhasil mengamankan 5,28 kg sabu dari sindikat yang sama di wilayah Surabaya, beberapa hari setelahnya.

Dalam penjelasannya ketika diperiksa penyidik, Bahtiar mengaku memiliki senjata api sejak dirinya menjalankan tugas di Aceh, sebelum pensiun dari TNI AL pada 2010 silam. Namun, beberapa senjata api ilegal yang ia miliki diakuinya sempat digunakan ketika perjalanan melalui jalur laut menggunakan kapal-kapal pengangkut BBM.

Hingga kini, pihak kepolisian masih mengejar satu tersangka berinisial J yang juga terlibat dalam sindikat internasional narkotika tersebut. Narkotika jenis shabu yang berhasil diamankan petugas diketahui berasal dari Tiongkok dan berhasil masuk ke Indonesia melalui Aceh, Sumatera Utara.

"Shabu yang diringkus asalnya dari Tiongkok. Shabu masuk ke Malaysia, kemudian sampai ke Indonesia melalui Aceh sebelum mencapai Jakarta hingga Surabaya," ujar Anjan. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER