BNPT: 16 WNI di Turki Tergiur Bayaran Besar ISIS

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 16:00 WIB
BNPT memastikan 16 WNI yang ditahan oleh otoritas Turki bernia untuk berkeja bersama ISIS di Suriah karena tergiur bayaran yang mencapai US$2.000 sepekan.
BNPT memastikan 16 WNI yang ditahan oleh otoritas Turki bernia untuk berkeja bersama ISIS di Suriah karena tergiur bayaran yang mencapai USD 2000 sepekan. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ke-16 Warga Negara Indonesia yang ditahan oleh Pemerintah Turki karena hendak menyeberang ke Suriah dipandang bertujuan untuk bekerja di bawah koordinasi ISIS oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Arief Dharmawan mengatakan, besar kemungkinan ke-16 WNI tersebut ingin bekerja di bawah kendali ISIS karena termakan godaan besarnya upah yang akan mereka dapatkan dari organisasi terorisme internasional itu.

"Sudah jelas mereka mau ngapain jika pergi ke Suriah. Orang-orang tersebut menurut kami adalah orang yang ingin mencari pekerjaan dengan ISIS. Sama seperti motif 12 WNI yang dideportasi dari Malaysia dan 6 orang yang kami tahan di Bandara Soekarno-Hatta karena hendak berangkat ke Suriah untuk mencari pekerjaan dan dibayar oleh ISIS," ujar Arief kepada CNN Indonesia, Kamis (12/3).

Dugaan bahwa 16 WNI yang ditahan pemerintah Turki hendak mencari pekerjaan pada ISIS didasari pada fakta adanya anak kecil dan keluarga yang mereka bawa saat hendak menyeberang ke Suriah, Rabu lalu. Menurut Arief, tidak mungkin sebuah keluarga dengan anak-anaknya pergi ke Suriah hanya semata untuk tujuan berperang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISIS, lanjut dia, diketahui menawarkan bayaran sebesar US$2.000 tiap minggunya bagi setiap orang yang hendak bekerja dengan mereka. Besarnya pendapatan yang dijanjikan membuat banyak orang berminat dan memutuskan untuk berani pergi ke Suriah untuk bekerja pada ISIS.

BNPT yakin sudah banyak WNI yang bekerja di bawah naungan ISIS hingga saat ini. Mereka dipandang menjadi pihak utama yang berperan untuk mengajak warga Indonesia lain agar ikut pindah dan bekerja bersama ISIS di Suriah.

"Jadi dimungkinkan ada WNI yang sudah kerja di Suriah dan dibayar tinggi oleh ISIS. Sama seperti TKI kita di negara lain, merekapun akhirnya mengajak orang-orang kampung, atau kerabatnya, untuk ikut menjadi TKI karena penghasilannya lebih banyak," tutut Arief.

Pemerintah Turki telah menahan 16 WNI yang hendak menyeberang ke Suriah pada Rabu (11/3) lalu. Sebelumnya, ada sebanyak 16 WNI dikabarkan menghilang ketika mereka berkunjung ke Turki dengan menggunakan biro perjalanan resmi Smailing Tour dari Indonesia. (pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER