Jakarta, CNN Indonesia -- Penyebaran paham dan ajaran oleh teroris banyak dilakukan melalui akun-akun anonim di dunia maya. Melihat hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan tidak akan melakukan pemilahan dalam melakukan upaya mencegah penyebaran ajaran oleh teroris di dunia maya.
Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Agus Surya Bakti mengatakan lembaganya tidak akan membuat klasifikasi jenis kelompok dalam melakukan pencegahan penyebaran paham oleh jaringan teroris di dunia maya.
"Kita tidak melihat itu suatu kelompok radikal, jadi apapun namanya bisa saja menyebarkan paham yang salah karena di dunia maya banyak yang anonim. Mereka berani dan ini membahayakan generasi muda kita, bahaya untuk pola pikir masyarakat," ujar Agus saat ditemui CNN Indonesia di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun banyak akun anonim yang turut menyebarkan ajaran dari para teroris, namun ada juga beberapa situs website yang sudah terindikasi secara jelas menyebarkan paham-paham radikal di Indonesia. Melihat hal tersebut, Agus menegaskan bahwa BNPT tidak akan serta-merta menutup website-website dan akun di media sosial yang sudah dicurigai tersebut.
"Untuk menutup akun dan
website itu ada aturannya, tidak mudah. Itu merupakan kewenangan dari Kementerian Hukum dan HAM. BNPT intinya akan bertugas untuk pencegahan penyebaran paham radikal secara persuasif," tegas Agus.
Untuk melakukan upaya pencegahan tersebut BNPT diketahui telah mencanangkan tahun 2015 sebagai 'Tahun Damai Dunia Maya' di Indonesia. Dalam melakukan program-program dalam pencanangan itu, BNPT akan mengajak seluruh elemen pengguna internet dan komunitas-komunitas di masyarakat untuk turut aktif mencegah penyebaran paham radikal.
(pit/obs)