Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi senior Haryanto Taslam dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta, Minggu (15/3). Taslam yang tercatat sebagai anggota Partai Gerindra ini menghembuskan nafas terakhir Sabtu (14/3) kemarin akibat penyakit
myastheni gravis.
Selain dihadiri keluarga dan kerabat dekat, pemakaman pria kelahiran 3 Juni 1954 ini juga dihadiri beberapa tokoh politik seperti mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidharto Danusubroto, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan politisi Erros Djarot.
Ragil Parikesit, putra Taslam menceritakan ayahnya mulai bermasalah dengan ginjal sejak 2008 silam. Namun, dia menegaskan ayahnya berpulang bukan karena gagal ginjal. "Seminggu sebelum Idul Fitri tahun lalu, memang divonis harus cuci darah. Tapi yang sekarang ini bukan karena itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ragil menuturkan, fungsi ginjal Taslam telah berangsur-angsur membaik. Bersamaan dengan itu keluarganya menemukan fakta, bekas Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengidap penyakit lain.
"Kami baru tahu dua sampai tiga bulan lalu. (
Myastheni gravis) itu semacam penyakit syaraf yang menyerang pengelihatan dan kaki. Penyakit ini parah apabila menyerang tenggorokan dan paru-paru," ucap Ragil.
Dia menambahkan, pekan ini kondisi paru-paru Taslam melemah. Hal itu diperparah karena sang Ayah sempat tersedak. "Di rumah kami sudah mensuplai oksigen ke jantung," katanya.
Jejak rekam Taslam di dunia politik dimulai saat ia bergabung dengan PDIP pada 2009 lalu. Di partai berlambang kepala banteng tersebut, Taslam pernah menjadi Wakil Sekjen DPP PDIP. Belakangan Taslam pindah ke Partai Gerindra. Dia sempat menjadi calon legislatif partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto tersebut.
(gen)