Tak Masuk Kepengurusan Agung, Setya Tetap Ketua DPR RI

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 06:44 WIB
Setya Novanto tidak masuk dalam kepengurusan inti partai beringin, namun tetap akan dipertahankan sebagai ketua DPR RI dengan agar fokus bekerja.
Ketua DPR Setya Novanto (kiri), bersama Sekjen Golkar Idrus Marham (tengah) serta Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) berbincang saat pertemuan petinggi Koalisi Merah Putih di Jakarta, Jumat (10/10). Pertemuan tersebut dalam rangka konsolidasi usai pelantikan dan pemilihan Pimpinan Legislatif MPR-DPR-DPD. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Setya Novanto dikabarkan tidak masuk dalam jajaran kepengurusan Partai Golongan Karya yang didaftarkan Partai Golkar pimpinan Agung Laksono ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal tersebut menjadi sorotan lantaran posisi strategis Setya sebagai Ketua DPR RI.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Zainudin Amali tidak mengambil pusing hal tersebut. Menurutnya Partai Golkar tak akan menganggu kerja Setya sebagai Ketua DPR RI.

"Dia tak dapat jabatan. Alasannya adalah karena kami tak ingin mengganggu beliau (sebagai Ketua DPR RI)," ujar Amali saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amali menambahkan posisi Ketua DPR RI haruslah netral, itu juga menjadi alasan kenapa Agung Laksono cs memutuskan tak memberi Setya Novanto jabatan strategis di pengurus Partai Golkar.

Namun meski tak diberi jabatan, Amali meyakini Setya Novanto akan tetap taat pada asas yang berlaku. Menurutnya mau bagaimanapun Setya Novanto tetaplah merupakan kader Partai Golkar.

"Dia harus netral sebagai pimpinan lembaga, dia harus memimpin anggota dewan," katanya.

Selain Setya Novanto, kader loyalis Aburizal Bakrie yang tak diberi jabatan strategis adalah Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin, dan dan Theo Sambuaga. Bahkan seorang Akbar Tandjung pun kabarnya tak mendapat tempat di Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Namun bukan berarti semua loyalis Ical tak mendapat tempat di pengurus bentukan Agung Laksono. Airlangga Hartarto dan Mahyudin yang sebelumnya mendukung Ical mendapat posisi strategis di DPP Partai Golkar.

Jika Airlangga mendapat jabatan sebagai Ketua DPP, Mahyudin disebut mendapatkan posisi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER