Jakarta, CNN Indonesia -- Muladi, Ketua Mahkamah Partai Golkar yang menjadi wasit kisruh Agung Laksono dan Aburizal Bakrie akhirnya mengambil langkah yang sebelumnya telah diprediksi. Muladi yang sebelumnya mendukung Ical akhirnya melabuhkan diri ke Agung sebagai pemegang kendali Partai Golkar yang diakui pemerintah.
"Saya prediksi kubu Agung bakal kuat, karena didukung pemerintah, Golkar dibutuhkan untuk stabilitas politik oleh pemerintah," kata pengamat politik Sukardi Rinakit kepada CNN Indonesia, Rabu (18/3).
Langkah Muladi untuk mendukung Agung, kata Sukardi, adalah bentuk budaya Golkar yang rasional melihat kekuasaan. Bukan berarti tidak ajeg dengan pendirian, namun secara ideologis, Golkar memang tidak pernah memiliki jiwa oposisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Politisi saat ini rasional bukan ideologi. Ideologi Golkar ya itu dia tidak punya basis ideologi. Arah kekuasaan condong ke Agung yang didukung Jusuf Kalla," ujarnya.
Golkar dianggap menjadi partai yang paling rasional. Merapatnya Muladi ke gebrong Agung cs bukan berarti Muladi plin-plan dalam berpolitik, atau tidak loyal. "Dukungan rasional dan ini pilihan rasional. Golkar itu paling rasional dan nempel dengan kekuasaan," ungkap Sukardi.
Kemarin di kediamannya, Muladi menagatakan agar semua kader partai beringin menerima keputusan Menkumham yang didasarkan keputusan mahkamah partai. Meski mengakui pernyataannya tidak sesuai dengan sidang di mahkamah partai, namun hal itu setidaknya telah mengakomodiasi hakim lain, Djasri Marind dan Andi Matallata.
"Kalau ada putusan Menteri Hukum dan HAM, ya itu yang berlaku," kata Muladi saat ditemui di kediamannya, kemarin malam (1/3).
(pit)