Jadi Sponsor WNI ke Suriah, Chep: Salah Saya Apa?

Denny Armandhanu & Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 21:26 WIB
Chep merasa tak ada teror yang dilakukan oleh orang-orang yang dikirimnya ke Suriah. "Mereka tak berbuat onar serta membahayakan orang Indonesia," katanya.
Mantan Pemimpin ISIS Regional Indonesia Chep Hernawan. (Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Cianjur, CNN Indonesia -- Chep Hernawan, seorang tokoh Islam di Cianjur yang mengaku telah memberangkatkan seratusan warga Indonesia ke Suriah merasa tak ada yang salah dengan apa yang pernah ia perbuat. “Saya pernah infak untuk mereka, terus apa salah saya? saya melanggar undang-undang apa?” kata Chep saat ditemui CNN Indonesia di kediamannya di Cianjur Jawa Barat, Rabu (18/3).

Menurut Chep saat ini tak ada aturan yang mengatur soal apa-apa yang dilakukannya. Saat ditanyakan bisa dia dijerat menggunakan pasal pembiayaan terhadap terorisme, Chep tak peduli, sebab ia merasa tak ada teror yang dilakukan oleh orang-orang yang dikirimnya ke Suriah.

“Mereka sampai sekarang masih di sana, tak ada berbuat onar dan kericuhan serta membahayakan warga Indonesia," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chep mengaku sudah hampir keluar duit sebesar Rp 1 miliar untuk pemberangkatan 156 warga Indonesia. Dia mengklaim melakukan pengiriman kloter pertama orang-orang Indonesia yg berangkat ke Suriah.

Lelaki pengusaha peleburan plastik itu pernah ditangkap polisi saat sepulang menjenguk Abu Bakar Baasyir di Nusa Kambangan tahun lalu. Di dalam kendaraannya ditemukan beberapa barang yang bersimbolkan ISIS. "Saya tak lama ditahan karena kepolisian tak menemukan kesalahan dengan atribut-atribut itu," ujar Chep.

Chep mengklaim dengan pemberangkatan warga Indonesia ke Suriah sebenarnya turut serta menciptakan kestabilan keamanan dalam negeri. "Kami memang sudah bertekad untuk tidak lagi berjihad di dalam negeri, Suriah menjadi ladang yang sebenarnya," katanya.

Chep membantah jika orang-orang yang pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS bermotif Ekonomi. Menurutnya, mereka bergabung dengan ISIS karena faktor ideologi.

Dalam hitungan kasar Chep, sudah lebih dari 150 orang ia berangkatkan. Dari sejumlah pemberangkatan, kebanyakan dari mereka berasal dari Pulau Jawa. Jarang peminat yang meminta bantuannya untuk mengongkosi perjalanan Indonesia-Suriah berasal dari luar Jawa.

“Mereka sampai sekarang masih di sana, tak ada berbuat onar dan kericuhan serta membahayakan warga Indonesia"Chep Hernawan
Salah satu orang yang diberangkatkan Chep adalah Bachrumsyah, pria yang ada dalam sebuah video ISIS yang tersebar Agustus 2014 lalu. Bahcrumsyah dalam video tersebut mengaku bernama Abu Muhammad Al Indonesi.

Bachrumsyah diketahui pernah menempuh pendidikan di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat. Namun hanya mengenyam kuliah selama tiga semester sebelum dikeluarkan.

Chep Hernawan memang pernah memproklamirkan diri sebagai pemimpin regional ISIS Indonesia. Namun lantaran disarankan lain oleh Abu Bakar Baasyir, Chep lantas mencopot atribut tersebut.

Mabes Polri sendiri mengaku tengah melakukan penyelidikan terhadap Chep. "Dia sudah mengaku menjadi donatur ISIS, tapi kami masih mendalami," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/3).

Namun polisi menurutnya tidak bisa begitu saja menuduh seseorang sebagai teroris. "Banyak orang di Indonesia yang kelebihan dana seperti itu, dana itu digunakan untuk apa, itu yang kita harus dalami."

Polri kini makin mewaspadai penyebaran paham radikal ISIS di Indonesia. Hari ini, Rabu (18/1), Markas Besar Kepolisian RI secara resmi meminta pemerintah untuk menetapkan ISIS sebagai organisasi terlarang.

Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menyatakan ada beberapa daerah di Indonesia yang saat ini menjadi basis pergerakan ISIS, termasuk Poso di Sulawesi Tengah.

“Tidak hanya Poso yang jadi kantong ISIS, tapi juga Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan,” kata Badrodin. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER