Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian RI menyatakan ada peran pencuci otak di balik bergabungnya sejumlah warga negara Indonesia ke ISIS. Menurut Polri, saat ini ada puluhan orang di Indonesia yang sudah berafiliasi dengan kelompok radikal ISIS.
“Kecil kemungkinan (warga bergabung dengan ISIS) hanya terpengaruh dari internet. Ada pihak yang melakukan cuci otak atau
brainwashing,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/3).
Sampai saat ini belum diketahui pihak mana yang diduga melakukan pencucian otak itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi masih menyelidiki dan mengkategorisasi lebih lanjut puluhan orang yang terlibat ISIS. Kategorisasi dilakukan karena tak semua orang yang bergabung dengan ISIS sepenuhnya paham ideologi radikal kelompok itu.
“Apakah mereka bergabung berdasarkan keyakinan atau hanya ikut-ikutan, perlu didalami. Perlu didalami juga siapa yang mengajaknya," ujar Rikwanto.
Belakangan berulang kali terjadi warga negara Indonesia berangkat ke Suriah karena diduga terkait ISIS. Setelah keberangkatan WNI lewat Malaysia dan Bandara Soekarno-Hatta berhasil dideteksi akhir tahun 2014, 16 WNI yang hendak menyeberang ke Suriah lewat Turki, Rabu (11/3), ditangkap pemerintah Turki.
Sebelumnya, 16 WNI yang berbeda dikabarkan menghilang ketika berkunjung ke Turki menggunakan biro perjalanan resmi Smailing Tour dari Indonesia. Ke-16 WNI ini menurut pemerintah RI berbeda dengan 16 WNI yang telah ditahan otoritas Turki.
(agk)