Menteri Anies Tarik Buku Agama Berisi Ajaran Sesat

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2015 14:42 WIB
Isi buku pelajaran kurikulum 2013 itu menampilkan aktivitas romantis dan sejumlah ajaran radikal. "Ajaran dalam buku ini sangat berbahaya," kata Anies Baswedan.
Mendikbud Anies Baswedan memperlihatkan buku pelajaran Agama Islam yang berisi ajaran sesat, Jumat (20/3). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah buku pelajaran Agama Islam untuk kelas 11 atau kelas 2 SMA berisi ajaran sesat beredar di beberapa sekolah di Jawa Timur. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan sudah mengetahui hal tersebut dan akan menarik buku tersebut dari sekolah-sekolah.

"Semua karena buku itu dikerjakan mengejar waktu. Untuk sementara buku itu kami tarik dulu," kata Anies ditemui di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (20/3).

Anies mengaku kaget saat mengetahui isi dari buku tersebut. Dalam buku tersebut ada beberapa ilustrasi yang menampilkan aktivitas romantis dan beberapa ajaran radikal. Pada halaman 78 buku itu disebutkan jika orang menyembah selain Allah (musyrik) dan orang nonmuslim maka diperbolehkan untuk dibunuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait sanksi pada penulis, Anies masih akan menunggu hasil review yang akan dilakukan. "Itu yang mau kami lihat. Ajaran yang ditulis di buku itu sangat berbahaya dan saya juga heran ini bisa lolos," ujarnya.

Anies menyebut buku tersebut adalah contoh saat sesuatu belum disiapkan dengan baik tapi sudah digunakan sebagai pedoman belajar di sekolah-sekolah. Anies mengungkapkan jika buku tersebut adalah buku dengan kurikulum 2013, bukan kurikulum lama yang saat ini diterapkan di sekolah-sekolah.

"Buku belum disiapkan dengan baik, ditulis secara tergesa-gesa, tidak dibahas lengkap, lalu digunakan untuk bahan ajar. Ini buku kurikulum 2013," katanya

Anies lalu menyinggung perihal kebijakannya yang masih menerapkan kurikulum 2013 hanya di beberapa sekolah saja. Baginya, kebijakan tersebut dijalankan untuk mengevaluasi kurikulum 2013. "Ketika materinya fisika atau matematika belum tentu semua orang akan baca dengan detail. Namun begitu materinya agama semua orang akan membaca dan melihat," ujarnya.

Buku pelajaran kontroversial itu disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Jombang. Buku ini beredar di sekolah-sekolah di Jombang, Jawa Timur.

(hel)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER