Jakarta, CNN Indonesia -- Hajat besar lima tahunan Partai Demokrat, bisa jadi hanya akan menjadi ajang pengesahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin partai berlambang bintang mercy hingga 2020.
SBY yang menggantikan Anas Urbaningrum karena terlilit perkara di Komisi Pemberantasan Korupsi 2013 lalu dianggap memiliki peluang paling besar melawan siapapun kader di internal partai.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto, terpilihnya SBY sebagai pimpinan partai adalah suatu keniscayaan. Pasalnya, Agus mengklaim dorongan agar SBY kembali memimpin merupakan mayoritas suara kader partai yang pernah merasakan kekuasaan selama dua periode itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berkeliling Indonesia, pemegang suara itu kabupaten, kota dan provinsi juga DPP. Seluruh pemilik suara menginginkan SBY (jadi ketum)," kata Agus kepada CNN Indonesia, Senin (23/3)
Agus menegaskan, meskipun kemungkinan besar SBY akan menjadi ketua umum, tidak berarti peluang kader lain untuk bersaing tertutup. Namun, sebaiknya kader-kader terbaik partai yang hendak 'melawan' SBY harus menakar kekuatan untuk bisa bersaing.
"Regerenasi itu penting, tapi kalau elektabilitas, akseptabilitasnya tidak ada kan percuma untuk maju (bersaing). Yang ingin maju setahu saya ada, tapi mereka kan kan bisa menakar diri dengan SBY," ungkap Agus.
Kongres Partai Demokrat rencananya akan digelar antara April atau Mei 2015 dengan tempat yang belum ditentukan. Namun, perhelatan sudah dikerucutkan di Surabaya atau Bali.
Untuk kepanitiaan sendiri, Pengurus DPP Partai Demokrat akan memutuskannya paling cepat dalam dua hari kedepan, termasuk dua posisi sentral dalam kongres yaitu
Organizing Committee dan
Steering Committe."Saya tidak bisa bilang kandidatnya siapa saja, tapi mudah-mudahan terbentuk dua hari kedepan."
(pit/sip)